Saat penyebaran COVID-19 di Malaysia sedang tinggi-tingginya, pemerintah sempat memberlakukan kebijakan lockdown. Janna masih bekerja dengan memanfaatkan media sosialnya kala itu untuk endorsement dan sejumlah kampanye. Namun, ia kembali memikirkan dan mengatur pekerjaannya yang super padat.
"Aku harus bijak mengatur pekerjaan. Jadi setelah lockdown itu aku langsung susun yang terbaik. Aku lebih baik (mengutamakan) kualitas daripada kuantitas," tuturnya.
Alasannya sederhana: kesehatan fisik dan mental. janna kini lebih berani untuk menerima tawaran jadwal yang kurang sesuai dengan dirinya. Baginya, kini lebih penting untuk memprioritaskan kesehatan daripada menyenangkan hati semua orang. Padahal, dulu ia sempat takut untuk menolak pekerjaan.
"Lebih direncanakan dan berpikir ke depan (mau bagaimana). Misalnya, kalau ada tawaran, aku lebih banyak menolak daripada berkata iya. Kalau dulu aku takut banget kalau mau bilang tidak. Namun, sekarang aku berkata tidak untuk diriku sendiri, untuk mentalku dan juga fisikku," imbuhnya.
Hal itu terbukti dengan pencapaian "Gatal" sebagai Video Musik Terbaik di acara penghargaan Malaysia. Ingin mengulang kesuksesan yang sama, Janna sampai menggandeng Upie Guava, sutradara video musik kenamaan Indonesia, untuk karya mendatangnya.
"Untuk sekarang, seperti yang aku bilang tadi, aku ingin lebih (berusaha) untuk kualitas daripada kuantitas. Jadi, nggak apa-apa kalau urusannya ngerepotin, harus terbang ke Indonesia, syuting bersama orang yang kita nggak terbiasa. Kita keluar dari zona nyaman. Aku juga ingin berterima kasih kepada Warner (Music) Indonesia, Warner (Music) Malaysia karena mereka mewujudkannya," pungkas Janna.
Memang, ya, hal-hal terbaik itu datangnya dari sebuah proses. Siap menyambut karya terbaru Janna Nick, Bela?