Sebagaimana kisah cinta, kesedihan merupakan tema yang universal dalam sebuah karya musik. Dengan menjamurnya lagu galau di luar sana, Popbela bertanya kepada Cil apa yang membuat lagu miliknya berbeda. Dengan mantap, ia menyebut bahwa sentuhan personal yang membuat setiap lagu memiliki pesona tersendiri.
“Aku tidak membuat musik (dengan tujuan) untuk menjadi berbeda. Aku hanya berusaha apa adanya. Satu-satunya yang menjadikannya berbeda adalah individualitas, dan fakta bahwa jiwa kita terhubung dengan apa yang kita kerjakan. Jadi menurutku, yang membuat musikku berbeda adalah jiwaku dan bagaimana caraku mempersembahkannya,” terangnya.
Pada 30 Mei kemarin, Cil merilis EP keduanya yang bertajuk don't hold me accountable. Album mini ini berisi tujuh lagu, yaitu “you're a liar (you love me)”, “loser”, “hot shit”, “pretty years”, “forgot to be my lover”, “don't pick up”, dan “rhythm of love”.
Berbeda dengan EP pertamanya, seluruh lagu yang termuat dalam don't hold me accountable memiliki label eksplisit. Penyanyi kelahiran 4 Juni 2002 ini terdengar lebih lepas dalam menyampaikan kisahnya selama dua tahun terakhir tanpa filter bahasa.
“Rasanya ini adalah karya paling jujur yang pernah aku buat,” katanya.
Kejujuran itulah yang membuat proses produksi EP ini sampai memakan waktu dua tahun. Namun, penantian panjang itu membuat kita merasakan totalitas karakter vokal Cil yang kuat, bersinergi dengan melodi emosional gubahan Evan Blair, produser yang telah bekerja sama dengan berbagai penyanyi termasuk Dove Cameron dan Benson Boone.
“(EP) don't hold me accountable adalah koleksi dari kehidupanku dua tahun terakhir walaupun cuma ada tujuh lagu di sana. Prosesnya membutuhkan banyak waktu karena aku sangat ingin menjadikannya penuh ketulusan di dalam musikku. Aku ingin itu terasa jujur dan mewakili betapa aku telah bertumbuh. Tracklist-nya tersusun secara natural, aku tidak merasa ada kebimbangan di sana,” tutur Cil.
Ke depannya, Cil ingin terus menjadi seorang penyanyi yang menuangkan ketulusan di dalam karyanya. Baginya, musik memiliki kekuatan yang luar biasa bagi para pendengarnya. Jika bisa, ia turut berharap lagu-lagunya tak hanya bisa menjadi soundtrack hidupnya, tetapi juga orang lain.
“Aku ingin diingat sebagai seseorang yang tampil apa adanya, yang fokus pada individualitas dan ketulusan. Tujuan terbesarku adalah membuat orang lain merasakan sesuatu dan (menjadikan musikku) sebagai soundtrack hidup mereka, layaknya aku yang menjadikannya sebagai soundtrack hidupku. Aku sudah terinspirasi seperti itu juga. Alasanku melakukan semua ini adalah karena aku tau betapa berdampaknya sebuah musik,” harapnya.
Jangan lupa dengarkan EP kedua Cil, don't hold me accountable, di seluruh platform streaming musik, ya, Bela!