Warganet memang dikenal dengan kemampuannya dalam mengulik berbagai peristiwa secara mendalam dan teori cocokloginya. Setiap hal yang terjadi atau viral, pasti akan ada konten-konten lain yang mengikutinya. Para pembuat konten ini tak mau kehilangan sebuah momen penting, viral atau euforia saat ini dan selalu berusaha untuk tetap mengikutinya.
Seperti pada momen kepergian Vanessa dan Bibi diikuti dengan banyak konten-konten baik yang bermaksud 'simpati' hingga untuk kepuasan diri sendiri. Bahkan dengan kecanggihan dan kemudahan yang ditawarkan teknologi untuk membuat konten, siapapun bisa mengakses dan membuat berbagai konten walau pengetahuan mereka tentang kondisi yang terjadi belum cukup.
Kondisi takut kehilangan momen ini bisa dikatakan dengan FOMO atau Fear Of Missing Out. Very Well Mind menjelaskan bahwa FOMO mengacu pada perasaan atau persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik daripada diri sendiri.
Ini melibatkan rasa iri yang mendalam dan memengaruhi harga diri. Hal ini sering diperparah oleh situs media sosial seperti Instagram dan Facebook.
FOMO bukan hanya perasaan bahwa mungkin ada hal-hal yang lebih baik yang dapat kamu lakukan saat ini, tetapi perasaan bahwa kamu kehilangan sesuatu yang secara fundamental penting yang dialami orang lain saat ini.
Beberapa penelitian mengaitkan FOMO dengan jejaring sosial yang tentunya di dalamnya termasuk konten. FOMO sangat terkait dengan keterlibatan yang lebih tinggi di media sosial. FOMO terkait dengan perasaan perlunya terlibat dalam media sosial dan meningkatkan keterlibatan itu.
Ini berarti bahwa FOMO dan kebiasaan media sosial dapat berkontribusi pada siklus negatif yang mengabadikan diri. Orang-orang dengan FOMO akan terus melibatkan diri pada media sosial entah itu selalu mengecek media sosial mereka atau mencari cara untuk membuat konten yang baru atau serupa dengan yang viral di media sosial.
pexels.com/jessica-ticozzelli
Seakan selalu haus dengan konten dan media sosial, mereka bisa saja tidak peduli dengan lingkungan sekitar atau perasaan orang-orang sekitar yang terkait asalkan mereka dapat memuaskan perasaan mereka dengan terus terlibat dengan media sosial.
FOMO sendiri dinilai sangat berbahaya karena dapat meningkatnya perasaan tidak bahagia, timbulnya perilaku yang tidak sehat, stres, hingga bisa berpotensi pada kematian di tingkat tertentu.
Pastinya hal tersebut tidaklah baik. Perlu cara-cara penghentian segera sehingga baik diri sendiri maupun orang di sekitar tidak terdampak negatif dari perilaku tersebut.