Hal-hal tersebut banyak mematahkan hati para penggemar. Banyak dari mereka yang menuntut keadilan pada perusahaan terkait para idol favorit mereka. Penggemar-penggemar ini banyak yang sangat membenci taktik perusahaan, hingga mereka berani untuk memboikot promosi dan rilis mendatang, menolak untuk membeli barang dagangan, merugikan penjualan perusahaan dan memaksa perusahaan untuk menyerah pada tuntutan mereka.
Salah satu contohnya, melansir dari Billboard, ketika tahun 2019 penggemar BLACKPINK juga dikenal sebagai BLINK, mengirim truk ke YG Entertainment. Truk itu menampilkan daftar tuntutan yang mereka inginkan dari perusahaan, karena kurangnya aktivitas dan rilis yang diikuti oleh grup tersebut.
Pada saat itu, BLACKPINK adalah girl grup Korea paling sukses dan diberi satu rilis musik setahun, ketika jelas bahwa para anggota grup ingin merilis musik lebih banyak lagi. Akibat protes tersebut, YG Entertainment dengan cepat merilis pernyataan yang mengatakan bahwa girl grup tersebut akan merilis album di awal tahun 2020.
Namun, dalam semua stigma negatif seputar industri hiburan Korea, ada satu ‘berlian’ tertentu yang memprioritaskan kesehatan idola mereka. Itu adalah BigHit Entertainment, yang saat ini menjadi salah satu dari tiga perusahaan hiburan Korea paling sukses yang mengelola boy grup internasional populer, BTS.
Menurut LA Times, BigHit menjadi salah satu ‘berlian’ atau perusahaan yang tampaknya mempertimbangkan kesejahteraan dan kesehatan idol mereka. Hal ini terlihat dari jadwal istirahat hingga fisik ‘anak-anak’ mereka.
Menurut BBC, boy grup terkenal itu diberi waktu istirahat pada tahun 2019 selama beberapa bulan sebagai imbalan atas semua kerja keras mereka selama beberapa tahun terakhir, yang memungkinkan mereka untuk beristirahat dari jadwal mereka yang biasanya sibuk.
Fans juga memerhatikan kenaikan berat badan sehat dari anggota BTS, yang kontras dengan idola lain. Jelas terlihat perbedaan dalam cara perusahaan berbeda memperlakukan artis mereka dan bagaimana perbedaan dalam perlakuan, dapat memengaruhi kesejahteraan dan kesehatan mental grup secara keseluruhan.
Ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak selalu perlu menerapkan aturan keras terhadap artis mereka untuk membuat grup yang sukses.
Itulah beberapa sisi gelap industri K-pop yang tak selalu gemerlap. Beberapa idol mungkin mengalami masa-masa kelam baik di masa lalu bahkan hingga saat ini. Tuntutan dan tekanan perusahaan serta warganet, tak jarang membuat mereka stres.
Tapi para penggemar akan selalu ada untuk mereka dan tak semua perusahaan memperlakukan idol dan trainee mereka dengan semena-mena.