Bela, tahukah kamu bahwa istilah generasi milenial atau generasi Y mulai tercetus pada tahun 1987 oleh penulis bernama William Strauss dan Neil Howe. Istilah ini makin populer di kalangan masyarakat yang lahir pada 1977 – 1997 karena sebagai bagian dari generasi milenial. Generasi yang kini sudah beranjak dewasa ini ternyata punya pengaruh penting bagi perusahaan-perusahaan lho terutama bagi negara bagian Amerika Serikat.
Menurut Ahli Milenium, Jason Dorsey dikutip dari laman nypost.com bahwa awal tahun 2015 saja generasi milenial sudah menjadi seribu karyawan. Hal ini juga telah melampaui batas karyawan yang lebih tua atau generasi X yang lahir pada 1965 – 1976. Bahkan Bela, seperempat generasi milenium adalah manajer di perusahannya.
Ternyata, keberadaan generasi milenial di sebuah perusahaan dapat memengaruhi gaya kepemimpinan perusahaan dan pengambilan keputusan. Future Workplace dan website Beyond menunjukan bahwa 83 persen responden melihat generasi milenial mengerjakan pekerjaan yang seharusnya ditangani oleh karyawan yang lebih tua.
Hal ini menyebabkan banyak generasi milenial yang frustasi. Research Director Future Workplace, Dan Schawbel, mengatakan para generasi milenial menganggap dirinya sebagai pemimpin. Tentu hal tersebut mengundang banyak pro dan kontra bagi generasi lainnya terutama generasi sebelum milenial. Nah Dorsey dan Schawbel merangkum apa yang harus kamu lakukan jika bertemu dengan generasi milenal. Yuk simak, Bela!
