Chu Junhao juga menyebut bahwa invisibility cloak yang ia perkenalkan tersebut tengah ia kembangkan agar bisa mengelabuhi pemantauan inframerah. Konsep "metamaterial" memberikan solusi baru untuk ketidaktampakan sempurna dari gelombang elektromagnetik apa pun. Material komposit buatan manusia ini mengubah sifat konvensional cahaya dan gelombang elektromagnetik dengan merancang dan mengatur ulang struktur halus material. Oleh karena itu, ia yakin di masa depan mungkin saja akan ada hal seperti ruangan tak kasat mata dengan privasi lebih baik dan alat bantu dengar tak kasat mata.
"Di masa depan, dengan kematangan teknologi dan 'metamaterial' secara bertahap, fantasi 'tak terlihat' dalam karya fiksi ilmiah secara bertahap akan menjadi kenyataan," kata Chu Junhao.
South China Morning Post pada akhir 2022 melaporkan bahwa mahasiswa asal Tiongkok menciptakan baju bernama InvisDefense. Serupa dengan invisibility cloak, setelan ini bahkan dapat mengelabuhi kamera pengawas. Inovasi ini menjuarai sebuah kompetisi yang disponsori oleh Huawei Technologies Co., 27 November 2022 lalu.
“Saat ini banyak alat pengawasan yang bisa mendeteksi tubuh manusia. Kamera di jalan memiliki fungsi deteksi pejalan kaki dan mobil pintar dapat mengidentifikasi pejalan kaki, jalan, dan rintangan. InvisDefense kami memungkinkan kamera menangkap Anda, namun tidak dapat mengetahui apakah Anda manusia,” kata Profesor Wang Zheng dari sekolah ilmu komputer Universitas Wuhan yang mengawasi proyek ini.
InvisDefense memakan waktu selama tiga bulan untuk uji coba. Kelebihan dari inovasi ini adalah biayanya yang terbilang murah karena hanya menghabiskan kurang 500 yuan (US$70). Saat ini, mereka masih berusaha mencari cara agar setelan ini juga tak terdeteksi komputer dan artificial intelligence (AI).
Bagaimana tanggapanmu terkait invisibility cloak perlahan menjadi nyata ini, Bela? Tertarik untuk mengoleksinya?