Menurut data, potensi audioseries cukup besar. Hal ini terbukti dari kedudukan audioseries pada peringkat kedua—setelah podcast—di Noice sebagai konten yang paling banyak diperdengarkan oleh Paranoice (sebutan untuk para pendengar Noice). Tercatat, pendengar audioseries di Noice sudah mencapai 12 juta menit dengan rata-rata perorang mendengarkan lebih dari 90 menit.
Bukan hal baru mendengar horor menjadi genre favorit di Tanah Air, namun selain itu masih ada genre romansa yang juga nggak kalah penggemar. Selain relate dengan kehidupan sehari-hari, genre romansa cenderung ringan sehingga cocok didengarkan di waktu senggang. Menyadari hal tersebut, Noice kemudian mulai memfokuskan diri mencari cerita selanjutnya untuk digarap menjadi audioseries.
Namun, berbeda dengan sebelumnya yang mengangkat audioseries dari kisah novel. Kali ini, tim Noice memproduksi sebuah audioseries drama romansa yang terinspirasi dari lagu milik salah satu penyanyi Tanah Air, Afgan.
“Di tahun ini, kita pengen banget coba, kayaknya untuk mengambil inspirasi untuk menciptakan sebuah judul audioseries yang bagus nggak cuma di novelis, nggak cuma di cerita-cerita yang sudah available. Kayaknya kita juga bisa ngobrol sama labels, ngobrol sama musician, karena musician kan sebenernya adalah storyteller. Di lirik-liriknya pasti ada storynya. Jadi, di situlah inspirasi kenapa kita come up with this partnership,” ungkap Niken Sasmaya selaku Chief Business Officer (CBO) Noice.