instagram.com/taylorswift
Bagi Taylor Swift, enam album pertamanya memiliki makna yang besar dalam perjalanan kariernya. Meski dapat merekamnya lagi, ia tak memungkiri ada banyak momen yang tak bisa diulang jika dibandingkan dengan versi aslinya. Oleh karena itu, ia sampai menitikan air mata bahagia begitu mendapatkan hak ciptanya kembali secara penuh.
"Semua musik yang pernah aku buat… sekarang menjadi milikku. Begitu juga dengan semua video musikku. Semua film konser. Sampul album dan fotografi. Lagu-lagu yang belum dirilis. Kenangan. Keajaiban. Kekacauan. Setiap era, tanpa terkecuali. Seluruh karya hidupku," katanya di dalam surat.
Terkait album Reputation (Taylor's Version), ia mengaku belum merekam hingga seperempat materinya. Ia menganggap, album ini bukan sekadar koleksi lagu, melainkan ada momen dan fase emosi dalam kehidupan seorang Taylor Swift yang tak bisa diulang kembali.
"Akan ada waktunya (kalau kalian tertarik dengan idenya) untuk lagu-lagu Vault yang belum dirilis dari album itu menetas. Aku sudah sepenuhnya merekam ulang album debutku, dan aku benar-benar suka dengan bagaimana suaranya sekarang. Kedua album itu masih bisa punya momennya sendiri untuk kembali muncul saat waktunya tepat, kalau memang itu sesuatu yang bikin kalian bersemangat. Tapi kalau itu terjadi, bukan lagi dari tempat yang penuh kesedihan atau kerinduan atas apa yang dulu kuharapkan bisa kumiliki. Sekarang, semuanya hanya akan jadi sebuah perayaan," sambungnya.
Congratulations, Taylor Swift!