Sebagai salah satu millennial yang berhasil mengajukan KPR pada usia 20-an, berikut ini pengalaman saya selama proses pengajuan hingga akhirnya disetujui oleh salah satu bank BUMN Tanah Air. Pengalaman ini bisa jadi pelajaran dan rekomendasi sebelum kamu mengajukannya juga.
1. Siapkan berkas secara lengkap dan simpan aslinya dalam satu file yang sama
Melihat syarat-syarat pengajuan KPR yang cukup banyak, berdasarkan pengalaman saya selama pengajuan KPR, saat kamu sudah melengkapi semua berkasnya, simpan berkas-berkas tersebut dalam satu tempat yang sama. Jika kamu memberikannya dalam bentuk soft copy, simpan berkas-berkas dalam satu folder. Sehingga, jika suatu saat dibutuhkan kembali untuk verifikasi, kamu tidak akan kesulitan untuk mencarinya.
2. Jangan manipulasi data
Biasanya, agar pengajuan KPR kamu cepat diterima oleh bank, kamu dengan sengaja memanipulasi slip gaji dengan jumlah yang lebih tinggi. Hal ini tentu sangat tidak disarankan untuk dilakukan. Sebab, selain menghilangkan kepercayaan bank terhadap kamu, jikalau pengajuanmu diterima dengan jumlah gaji yang lebih tinggi itu, tentu akan menyulitkanmu di masa mendatang saat cicilan mulai berjalan.
3. Pastikan BPJS Kesehatan aktif
Meski tidak tertulis dalam syarat-syarat KPR, namun kepemilikan BPJS Kesehatan yang aktif juga akan dipertanyakan oleh pihak bank saat kamu akan akad kredit. Pastikan BPJS Kesehatanmu aktif saat proses pengajuan hingga akad berlangsung. Alasannya, meski ini spekulasi pribadi, adalah agar pembayaran cicilan tidak terganggu saat kamu jatuh sakit karena sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
4. Pastikan BI Checking kamu aman
Ini perlu menjadi perhatian untuk kamu yang suka menggunakan kartu kredit atau paylater. Sebab, bagaimana kebiasaan kamu membayar tagihan akan terdeteksi di BI Checking. Semakin buruk nilai kamu di BI Checking, maka semakin tinggi bunga dan tagihan yang diberikan oleh bank. Namun, jika kamu belum pernah satu kali pun memiliki tagihan di mana pun, maka bank akan memberikan cicilan dan bunga yang paling ringan.
5. Jangan percaya begitu saja dengan iming-iming DP 0% atau bunga flat
Memang untuk menarik perhatian, pihak marketing properti akan memasang kalimat yang memikat. Seperti DP 0%, DP suka-suka, atau bunga flat. Perlu diketahui, untuk DP 0% atau DP suka-suka biasanya memiliki cicilan per bulan yang tinggi sebagai ganti dari DP yang harus dibayarkan di muka. Lalu, untuk bunga flat juga jangan kamu percaya begitu saja. Karena bunga yang kamu bayarkan per tahunnya juga tergantung dari nilai BI Checking kamu.
Pada intinya, pengajuan KPR memang membutuhkan banyak syarat dan prosedur yang harus diikuti. Namun, jika kita mengikutinya dengan baik dan memenuhi semua persyaratan yang diminta, maka prosesnya tidak akan serumit yang dibayangkan, kok.
Semoga artikel ini dapat memberikan informasi kepada kamu soal KPR dan membantu kamu membeli properti impian.