Belakangan ini, sedang ramai pengungkapan orang punya banyak harta, tetapi asalnya mencurigakan. Kali ini, Popbela akan membahas Wahyu Kenzo. Sosok yang disebut Crazy Rich Surabaya ini kabarnya punya harta triliunan rupiah.
Sayangnya, ia sedang ditangani pihak berwajib karena kasus robot trading yang merugikan banyak orang. Simak informasi profil, jumlah harta, dan kasus yang tengah menjeratnya di bawah ini.
Nama aslinya Dinar Wahyu Saptian Dyfrig. Lahir di Surabaya, 21 Desember 1988. Istrinya bernama Anggie Jesey. Ia sudah berkuliah sampai jenjang S-2 di jurusan Manajemen, Universitas Ciputra Surabaya. Pendidikan sarjananya ia tempuh di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, di jurusan Desain Produk.
Selama ini, pekerjaannya adalah sebagai pengusaha. Wahyu mendirikan PT Pansaky Berdikari Bersama yang bergerak di bidang minuman kesehatan dan kecantikan. Baru-baru ini, perusahaan tersebut sekaligus menjadi pengelola dari Robot Trading Auto Trade Gold (ATG) yang telah menipu sekitar ribuan orang. Harta Wahyu kini diklaim mencapai Rp9 triliun.
Melalui Instagram pribadinya, Wahyu pernah membagikan potret dirinya bersama beberapa pejabat, seperti Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo, Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Salah satu unggahan di Instagram Wahyu menunjukkan ia berfoto dengan Azrul Ananda, Presiden klub Persebaya. Rupanya, ia pernah menjadi sponsor untuk klub yang identik dengan warna hijau ini. Namun, kerja sama tersebut diklaim sudah berakhir oleh pihak Persebaya.
Meski baru berhasil ditangkap 4 Maret kemarin, kasus robot trading ATG sudah mencuat sejak April tahun lalu. Pasalnya, salah satu member mengalami kesulitan mencairkan dana. Bisnis ilegal ini diduga memiliki 25.000 member yang juga tersebar di beberapa negara, seperti Amerika, Rusia, Prancis, Tiongkok, Inggris, Uni Emirat Arab (UEA), dan Singapura.
Selama proses penyelidikan, Wahyu akan ditahan selama 20 hari oleh Polresta Malang Kota karena diduga melakukan tindak pidana perdagangan, ITE, dan pencucian uang. Sejauh ini, sudah ada 141 member melapor dengan total kerugian sebanyak Rp15 miliar.
Merugikan banget, deh, investasi bodong seperti ini. Tetap waspada dan jangan sampai kamu jadi korban selanjutnya, ya, Bela!