Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Kerja di Startup atau Perusahaan Mapan? 5 Hal Ini Bisa Meyakinkanmu

Biar nggak nyesel nantinya

Tri Sintarini

Setelah perjuangan menuntut ilmu selama 4 tahun di bangku kuliah, akhirnya kamu berhasil lulus. Ketika ijazah sudah di tangan, kini waktunya menyusun CV terbaikmu untuk mendapatkan pekerjaan yang kamu inginkan. Meraih gelar sarjana bukan akhir dari perjalananmu lho, Bela, justru tantangan baru siap menanti!

Kalau sekarang ini masih galau ingin melamar pekerjaan di perusahaan mapan atau startup, 5 hal ini akan membuatmu semakin mantap dengan pilihanmu.

 

1. Perusahaan mapan namanya sudah dikenal publik, startup biasanya masih tahap pengembangan

unsplash.com/rawpixel.com

Keuntungan bekerja di perusahaan mapan bisa menjadi nilai tamba,h kalau kamu termasuk orang yang senang meniti karier dari bawah. Makanya nggak heran persaingan untuk diterima di perusahaan stabil seperti ini biasanya sangat ketat karena banyak peminatnya. Sementara karena masih tahap merintis di startup , peluangnya jauh lebih besar dan banyak yang bisa dipelajari. Tantangannya, para pekerja harus lebih proaktif memperkenalkan perusahaannya.

2. Peraturan yang berlaku cenderung baku, sementara startup lebih fleksibel

unsplash.com/Marvin Meyer

Peraturan perusahaan yang diterapkan biasanya sudah berlaku selama bertahun-tahun. Contohnya, aturan jam kerja yang 9 to 5, gaya berpakaian yang harus serba rapi, cuti dan lainnya. Sedangkan perusahaan startup cenderung lebih dinamis. Salah satunya gaya berpakaian yang cenderung casual dan jam kerja yang fleksibel.

3. Di perusahaan mapan, pekerjaan dan jenjang karier lebih terarah. Sedangkan startup lebih mengeksplorasi kemampuan pekerjaannya

unsplash.com/bruce mars

Kalau Bela ingin mempunyai jenjang karier yang jelas dan sesuai dengan jobdesk sehingga membuatmu fokus bekerja, perusahaan mapan merupakan pilihan yang tepat. Sementara untuk yang senang mengeksplorasi hal-hal baru sangat cocok bekerja di startup yang dituntut multitasking dan serba bisa  karena jumlah pekerjanya relatif lebih sedikit daripada perusahaan mapan. Tetapi jangan menganggapnya sebagai beban, karena justru membuatmu menjadi lebih banyak belajar.

4. Gaji yang ditawarkan di perusahaan mapan dan startup tergantung posisi yang melamar

popbela.com/Icons8 team

Urusan gaji memang tidak ada aturan bakunya, karena bersifat dinamis tergantung dengan negosiasi dan pengalaman. Keunggulanya, selain gaji, THR, juga dilengkapi beragam fasilitas seperti asuransi kesehatan, makan siang, hingga parkir, tergantung kebijakan masing-masing kantor. Sementara startup, biasanya gaji yang ditawarkan di awal tidak sebesar di perusahaan mapan dan cenderung lebih dinamis. Tetapi jika kamu direkrut sebagai penggagas yang ikut serta membangun start-up tersebut, bisa memperoleh nominal gaji yang besar, lho.

5. Jumlah pekerja perusahaan mapan, banyak. Sementara startup lebih sedikit, demi efisiensi

Unsplash.com/rawpixel

Perusahaan yang mapan cenderung memiliki jumlah pekerja yang banyak, apalagi jika sudah memiliki cabang di luar kota atau luar negeri. Sehingga, sesama rekan kerja belum tentu saling mengenal satu sama lain. Tetapi pergaulanmu bisa sangat luas jika berteman dengan berbagai departemen dan divisi. Sementara startup yang jumlah pekerjanya kurang lebih 50 orang ataupun lebih, memungkinkan untuk interaksi antara satu dengan yang lain lebih intens.

So, lebih menarik yang mana ini. Semoga nggak bingung lagi ya menentukan pilihannya.. Selamat melamar pekerjaan!

IDN Media Channels

Latest from Working Life