Suku Minang atau Minangkabau merupakan suku mayoritas di wilayah Sumatera Barat. Masyarakat Minang sudah sejak lama dikenal berbakat berdagang. Selain berbisnis di wilayahnya sendiri, para perantau dari Sumatra Barat ini juga berkunjung ke kota-kota besar di Jakarta untuk berdagang, seperti di kawasan Pasar Tanah Abang, Pasar Kebayoran dan kawasan Senen.
Bisnisnya meliputi toko kain, rumah makan, toko emas hingga toko sembako. Berkat keterampilannya, warga Minang bisa berdagang hingga ke luar negeri sehingga banyak dari mereka yang kaya raya setelah menjalankan bisnisnya.
Apa sih sebenarnya rahasia orang Minang yang jago berdagang?
Budaya rantau dan matrilineal
Menurut hasil penelitian Hendra Cipta berjudul Faktor Determinan Jiwa Berwirausaha Pedagang Minang Perantauan (2019), budaya matrilineal di suku Minang mempunyai pengaruh besar terhadap jiwa berwirausaha warga Minang.
Sistem kekerabatan dari garis keturunan ibu ini masih dipegang teguh oleh orang Minangkabau sampai dengan sekarang, meskipun sudah ada arus globalisasi dan modernisasi. Ini membuat para lelaki memilih pergi merantau ke daerah lain untuk mendapatkan pengalaman berdagang dan meraih kesuksesan.
Selalu memegang prinsip hidup
Orang Minang berpegang teguh pada sejumlah pedoman. Seperti ungkapan “Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” yang artinya adat bersendi syariat dan syariat bersendi kitab Allah SWT menjadi salah satu pedoman orang Minang.
Menurut mereka, bekerja keras untuk meraih kesukseskan tidaklah cukup, tetapi juga harus taat pada perintah agama. Mereka menjunjung tinggi kejujuran serta mengutamakan bersyukur atas hasil yang dicapai.
Selain itu, peribahasa "Dima Bumi Dipijak Di Sinan Langik Dijunjuang” juga menjadi pedoman ketika orang Minang merantau agar bisa membiasakan diri dengan budaya dan lingkungan baru.