Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

[EKSKLUSIF] Di Balik Layar Proses Syuting 'Pasar Setan'

Beberapa scene 'Pasar Setan' gunakan teknik found footage

Aisyah Banowati

Setelah sukses dengan peluncuran Inang (2022) dan Qorin (2022), IDN Pictures akan kembali mempersembahkan karya terbarunya berjudul Pasar Setan. Bergenre horor, film garapan sutradara Wisnu Surya Pratama ini akan tayang pada 29 Februari mendatang. 

Film ini bercerita tentang empat sekawan yang ingin membuktikan mitos mengenai pasar setan. Lewat teaser yang dirilis sejak Jumat (26/1) lalu, terlihat sosok Audi Marissa, Roy Sungkono, Shindy Huang serta Pangeran Lantang yang sedang terjebak di dalam kengerian pasar setan. 

1. Alasan para pemain ‘Pasar Setan’ setuju untuk bergabung

YouTube/IDN Pictures

Kali pertama membaca script, keempat pemain Pasar Setan memiliki tanggapan yang berbeda. Namun, jika ada satu kesamaan dapat disimpulkan jika semua pemain tertarik dengan premis dan konsep yang ditawarkan. 

Meski mengaku jika dirinya adalah seorang penakut, Pangeran Lantang menyukai premis Pasar Setan yang mengangkat salah satu mitos Tanah Air mengenai keberadaan pasar setan di gunung. 

“Ini juga aku pertama kali film horor. Aku juga sebenarnya orangnya takutan. Premisnya aku suka sih karena merujuk reality sama yang diomongin orang-orang, ada mitos-mitos pasar setannya,” ungkapnya. 

Tak jauh berbeda, Audi Marissa yang tertarik dengan jalan cerita Pasar Setan pun memutuskan untuk bergabung.

“Aku suka sama jalan ceritanya dan dikemas secara berbeda dari film horor biasanya. Apalagi ini tuh dibuat kayak anak muda banget. Jadi, seru aja dan ada vlog-vlognya gitu. Jadi kayak penasaran bakal gimana syutingnya, gitu. Apalagi kita akan syuting di gunung dan pasti akan lebih susah syutingnya, gitu.”

YouTube/IDN Pictures

Di sisi lain, selain karena premis yang ditawarkan Pasar Setan, Shindy Huang merasa tertarik sebab film yang diproduseri oleh Susanti Dewi ini akan disutradarai oleh Wisnu Surya Pratama. 

“Pas baca tuh kayak ‘kok brutal juga, ya’. Ceritanya tuh gokil terus secara penceritaan juga brutal. Terus setelah baca script kan tahu Mas Ucing yang nge-direct, terus tahu backgroundnya banyak dokumenter, terus di sini akan ada unsur found footagenya. Jadi kayak, ‘seru, nih, bakal jadi tantangan tersendiri’. Dan apalagi yang ngedirect ranahnya di sana, jadi itu sih yang buat aku tertarik.” 

Berbeda dengan rekannya yang lain, saat sesi interview di kantor POPBELA, Roy Sungkono merasa tertarik untuk bergabung karena teknis yang akan digunakan untuk menggarap film Pasar Setan ini. 

“Kalau aku dari teknis. Persiapannya kan sebulan, kita syuting, ngobrol, dan lokasinya di kaki Gunung Pangrango. Nah, kan kita syuting lumayan jauh, jadi staminanya harus bisa ngikutin. Tapi, di script ini menariknya karena ada beberapa persen dari found footage. Dan ini untuk menjahitnya jadi satu film tuh tantangan tersendiri untuk si director dan editor,” jelas Roy Sungkono. 

2. Syuting 'Pasar Setan' butuh fisik yang kuat

YouTube/IDN Pictures

Menjadi film horor pertama dalam karier Audi Marissa, sekaligus film ketiga yang dibintanginya, aktris asal Jakarta ini mengaku jika kesulitan yang dialaminya selama syuting Pasar Setan lebih condong kepada fisik. 

“Kesulitannya lebih ke fisik dan mental karena menurutku ternyata syuting film horor itu tidak semulus dan semudah film drama. Kita di sini juga syuting di gunung. Medannya naik turun yang lumayan jauh, terus harus jaga kesehatan banget karena lebih cape. Pas tes camera di hari pertama hujan, jadi tambah hari lagi. Jadi, lumayan capek, sih, apalagi kebanyakan syutingnya di outdoor,” jelas Audi Marissa. 

Proses syuting Pasar Setan yang dilakukan di kaki Gunung Pangrango menghabiskan waktu selama sebelas hari. Beruntung, sebelumnya tim produksi serta para pemain Pasar Setan telah mempersiapkannya dengan matang. 

“Sebelum syuting ini mateng banget dipersiapkannya. Dari segi karakter kita, mental, fisik, itu tuh bener-bener diurusin banget. Sebelum reading pun kita tuh pengenalan karakter dulu masing-masing, ada coachnya juga. Setelah udah mulai kenal karakter masing-masing kita reading, setelah itu kita siapin fisik juga dengan olahraga bareng. Jadi, bener-bener prosesnya mateng banget.”

3. ‘Pasar Setan’ gunakan teknik found footage

YouTube/IDN Pictures

Dalam official teaser Pasar Setan terlihat potongan adegan saat seorang perempuan muda yang seperti menahan tangis tengah merekam dirinya menggunakan kamera dan memperingatkan untuk tidak datang ke pasar setan.

“Siapapun yang menemukan rekaman ini, jangan pernah datang ke pasar setan!”
Setelah itu, tubuhnya seperti terpental ke belakang. Dalam potongan adegan tersebut juga diperlihatkan beberapa orang tengah mengalami serangkaian peristiwa misterius di tengah hutan.

Yup, kembali ke era The Blair Witch Project hingga diikuti oleh Gonjiam: The Haunted Asylum, Pasar Setan akan menyisipkan adegan yang diambil dengan teknik found footage. Teknik found footage sendiri adalah teknik pengambilan gambar yang diambil layaknya sedang membuat vlog sehingga hasil video disajikan seolah-olah rekaman pribadi. 

Teknik ini digunakan untuk menonjolkan kesan realistis. Mengacu pada teaser yang telah ditampilkan, dapat diperkirakan jika nantinya dalam film Pasar Setan akan menunjukkan lebih banyak scene yang ditampilkan lewat potongan video.

YouTube/IDN Pictures

Biasanya, teknik found footage akan digunakan untuk film horor bergenre mockumentary. Dalam film horor mockumentary para karakter akan berbicara secara langsung di depan kamera yang mereka pegang. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan ketegangan saat menonton. 

Bagi para pemain sendiri, berakting sambil memegang kamera menjadi tantangan baru yang harus mereka hadapi.

“Ada beberapa angle kita ngobrol dulu sama DOP-nya kayak ‘kira-kira ini enak nggak shootnya’ atau ‘ada nggak yang nggak boleh disorot’ karena kan itu set luas banget. Dan ternyata agak sulit ngobrol sambil ketakutan di depan kamera. Tantangan tersendirinya karena kita harus megang kamera dan harus mainin juga karena buat ngontrol emosi sama kameranya gitu,” jelas Roy Sungkono. 

“Dan nafas kita pun masuk, kedengeran. Dan sebisa mungkin walau nggak keliatan kita tetep harus akting,” tambah Audi Marissa. 

Selain mencoba mengulas salah satu mitos yang sering terdengar oleh masyarakat, terutama para pendaki, yakni mitos mengenai pasar setan lewat POV dari empat sekawan—Kevin, Fit, Caca dan Yunus—kabarnya Pasar Setan juga akan menampilkan horor di balik sisi gelap manusia. 

Roy Sungkono mengungkapkan “Ini (film Pasar Setan) menceritakan sisi gelap manusia juga karena masing-masing karakter ini punya motivasi sendiri.” 

“Kita masing-masing ambisius tapi tujuannya beda-beda,” ungkap Audi Marissa. 

So, makin penasaran dengan kengerian yang akan dihadirkan dalam Pasar Setan? Harap bersabar dan tunggu Pasar Setan di bioskop kesayangan yang akan serentak tayang pada 29 Februari mendatang, ya!

IDN Media Channels

Latest from Working Life