Sejak kampanye No K-pop on a Dead Planet (2021), industri K-pop telah mengambil peran penting untuk keberlangsung bumi yang lebih baik. Namun, beberapa upaya praktis seperti penggunaan kertas ramah lingkungan, perilisan album digital, hingga kartu foto yang bisa dilarutkan belum sepenuhnya mengatasi akar masalah sampah plastik yang berlebihan.
"Baru-baru ini, perusahaan mengubah strategi mereka.Tapi, perusahaan perlu mengubah cara penggemar mengakses fansign dan mengembangkan sistem lain, yang tidak akan mendorong penggemar menghasilkan sampah dari koleksi kartu foto," ujar Mathieu Berbiguier, penggemar ENHYPEN dan Asisten Profesor Tamu Studi Korea di Universitas Carnegie Mellon, Amerika Serikat.
Sebenarnya, tren taktik penjualan tidak hanya terjadi di industri K-pop. Ikon musik global, seperti Taylor Swift juga pernah menghadapi kritik serupa. Sementara, Billie Eilish secara lantang mengecam industri hiburan yang lebih mengutamakan angka penjualan daripada tanggung jawab lingkungan.
Semoga industri K-pop dapat menemukan cara agar penggemar terus mendukung artis favorit tanpa merusak lingkungan. Bagaimana menurut pendapatmu, Bela?