Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Negara lain dengan program MBG yang sukses
npr.org

Intinya sih...

  • Korea Selatan memberikan makan siang gratis bagi semua siswa, dengan menu yang seimbang dan higienis

  • Finlandia memiliki program MBG sejak awal abad ke-20, menyasar semua siswa dari pra-sekolah hingga menengah atas

  • Jepang memiliki program MBG untuk SD dan SMP, dengan menu yang seimbang dan penekanan pada bahan-bahan segar

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pelaksanaan program makanan bergizi gratis (MBG) belakangan ini makin kontroversial. Persiapannya dinilai masih kurang matang karena terdapat banyak kasus keracunan yang membuat ribuan siswa harus dilarikan ke rumah sakit. Di beberapa daerah, makanan yang disajikan bahkan disebut kurang layak konsumsi.

Oleh karena itu, Popbela mengumpulkan daftar negara yang juga memiliki program MBG, tetapi terbukti sukses dalam pelaksanaannya. Kira-kira ada negara apa saja?

1. Korea Selatan

koreajoongangdaily.joins.com

Program makan siang di sekolah-sekolah Korea Selatan awalnya hanya gratis untuk siswa berpenghasilan rendah setelah Perang Korea. Berkembang pada awal 2010-an, makanan sekolah gratis tersedia bagi semua siswa di setiap wilayah metropolitan dan provinsi, didanai oleh pemerintah, mulai tahun 2019.

Di beberapa drama Korea, kita dapat melihat bahwa dapur MBG tersebut berada di lingkungan sekolah sehingga proses memasak dapat dilakukan mulai pagi sampai menjelang jam makan siang. Staf dapur pun diwajibkan mengawasi kualitas bahan hingga higienitas dapur untuk mencegah kontaminasi bakteri.

Dari segi menu, mayoritas makanannya terdiri dari nasi, sup, kimchi, dan sayuran. Menu protein biasanya berganti-ganti antara olahan daging ayam atau babi.

2. Finlandia

xalqtaliminfo.uz

Tak hanya memiliki sistem pendidikan terbaik, Finlandia juga memperhatikan gizi para siswa dari jenjang pra-sekolah dasar hingga pendidikan menengah atas setiap harinya. Program ini diatur oleh Undang-Undang Pendidikan Dasar tahun 1948. Pasal 31 Undang-Undang Pendidikan Dasar yang berbunyi, "Seorang siswa yang mengikuti pendidikan dasar harus diberikan makanan yang seimbang dan diatur dengan tepat serta diawasi pada setiap hari sekolah."

Program MBG di Finlandia disebut sudah ada sejak awal abad ke-20, tetapi awalnya hanya menyasar siswa yang kurang mampu dari segi ekonomi. Menu yang biasa disajikan antara lain nasi, sayuran, olahan daging, dan olahan susu. Tak ketinggalan, ada juga buah-buahan yang bisa disantap para siswa.

3. Jepang

ordo.com

Mengutip dari Nippon.com, setidaknya 30% SD dan SMP di Jepang memiliki program MBG. Alasan program ini diadakan tidak lain untuk meringankan beban finansial orang tua dan mendukung pertumbuhan anak. Seperti yang kita ketahui, Negeri Sakura ini sedang mengalami krisis angka kelahiran.

Biaya rata-rata bulanan makan siang sekolah, berdasarkan harga bahan makanan, adalah ¥4.688 untuk jenjang SD dan ¥5.367 untuk jenjang SMP pada akhir 2024 lalu. Menu MBG di Jepang menampilkan kombinasi seimbang antara nasi, mi, atau roti, ditambah ikan atau daging, sayuran, sup, susu, dan buah, dengan penekanan pada bahan-bahan segar, lokal, dan musiman. Selain bergizi, anak-anak akan diperkenalkan dengan keberagaman kuliner negaranya sendiri.

4. Brasil

npr.org

Program MBG Brasil yang dikenal dengan nama Programa Nacional de Alimentação Escolar (PNAE) disebut sebagai salah satu program makan siang gratis terbesar di dunia. Dengan anggaran tahunan lebih dari R$4 miliar (US$764 juta), PNAE melayani lebih dari 40 juta siswa di lebih dari 160.000 sekolah, yang tersebar di 5.570 kotamadya Brasil.

Program ini diusulkan oleh Presiden Vargas pada 1955. Per harinya, 50 juta makanan dirancang oleh lebih dari 8.000 ahli gizi dan diawasi oleh 80.000 anggota Dewan Makanan Sekolah. MBG Brasil ini dilakukan untuk turut mendukung petani lokal. Menariknya, pelaksanaan program ini juga dapat dipantau lewat platform digital oleh guru, siswa, dan orang tua.

5. Estonia

foodservicedirector.com

Di ibukota Estonia, Tallinn, terdapat program MBG untuk siswa SD dan SMP. Biaya makan siang sekolah untuk siswa di sekolah menengah kota Tallinn dan Tallinn Vocational College adalah 1,86 euro per hari termasuk PPN, yang 100% ditanggung oleh dana anggaran negara dan kota.

Dengan luas negaranya yang kecil, Estonia menjadi salah satu negara Eropa dengan sistem pendidikan terbaik. Bagaimana tidak? Tak cuma makan siangnya, biaya pendidikan dan penunjangnya pun disubsidi besar-besaran. Berkat garis sejarahnya, menjadi terdidik merupakan cara bertahan hidup paling penting di Estonia.

6. Tiongkok

news.cgtn.com

Program MBG Tiongkok yaitu Free Lunch for Children (FLC) pertama diluncurkan pada tahun 2011. Pasalnya, siswa di desa-desa terpencil yang dilanda kemiskinan harus menanggung kelaparan akibat keluarga mereka terlalu miskin untuk membeli makan siang atau keluarga mereka terlalu jauh dari sekolah.

Sepuluh tahun kemudian, data resmi menunjukkan bahwa lebih dari 40 juta siswa telah merasakan manfaat dari program ini. Orang tua sebagian besar penerima manfaat adalah petani atau pekerja migran yang sering kali tidak memiliki waktu untuk menyiapkan makan siang bagi anak-anak mereka karena jadwal kerja yang padat.

Dalam pelaksanaannya, dinas pendidikan setempat membentuk tim khusus untuk menyelidiki harga pasar bahan pangan guna mengawasi pengadaan dan menjaga harga makanan sekolah tetap wajar. Selain itu, untuk menjamin kualitas makanan yang diberikan kepada siswa, Kementerian Pendidikan, Badan Regulasi Pasar, dan Komisi Kesehatan mewajibkan para pemimpin sekolah TK, SD, dan SMP untuk makan bersama siswa guna mengawasi dan menjamin kualitas makanan. Para orang tua pun diundang untuk ikut memberi masukan terhadap program ini.

7. Swedia

cepr.org

Pada tahun 1946, pemerintah Swedia memperkenalkan subsidi negara bagi kota-kota yang menyediakan makan siang bergizi gratis bagi seluruh siswa sekolah dasar. Program ini lalu menjadi persyaratan wajib pada tahun 2011 karena telah menunjukkan manfaat jangka panjang, termasuk peningkatan pendapatan seumur hidup dan tinggi badan bagi siswa yang berpartisipasi.

Swedia menyediakan makan siang sekolah gratis dan bergizi setiap hari untuk siswa berusia 6-16 tahun dan sebagian besar siswa berusia 16-19 tahun sebagai kebijakan nasional yang didukung oleh pajak. Makanan disajikan secara kolektif, bergaya prasmanan, dan terdiri dari hidangan panas, salad dan sayuran, serta susu atau air, dengan pilihan untuk berbagai kebutuhan diet.

Semoga program MBG Indonesia bisa mencontoh salah satu negara di atas, ya, Bela. Bagaimanapun, sudah seharusnya kesehatan anak-anak tidak menjadi taruhan dalam program ini, bukan?

Editorial Team

EditorAyu Utami