Tidak hanya kaum pria, sekarang ini semakin banyak perempuan yang berprestasi dalam dunia kerja, mulai dari sektor publik, swasta, hingga sosial. Menurut data dari KemenPPA serta Badan Pusat Statistik, tingkat pengangguran terbuka perempuan (5,26%) lebih rendah daripada laki-laki (5,4%), namun rata-rata pendapatan perempuan masih lebih rendah, yakni Rp2.398.000/bulan dibandingkan Rp3.064.000/bulan untuk laki-laki.
Lebih lanjut, berdasarkan BCG Research pada tahun 2020, baru sebanyak 22% pekerja perempuan di Indonesia yang bekerja di bidang teknologi. Padahal riset yang sama menunjukkan bahwa keberadaan perempuan justru dapat membantu meningkatkan inovasi, kelincahan, dan performa keuangan perusahaan.
Guna mendukung ketertarikan untuk bekerja di start up, Maria Sahara, Product Lead dari start up unicorn Xendit, membagikan pengalamannya bekerja di perusahaan rintisan di bidang teknologi finansial (fintech). Sebelum bekerja di Xendit, Maria sempat meniti kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sampai akhirnya memutuskan untuk memberanikan diri dan mengambil lompatan keyakinan untuk melangkah lebih jauh dan mencoba sesuatu yang baru.
"Bagi saya, menjadi Product Lead di sebuah start up unicorn ternama merupakan kesempatan untuk membuka awal yang baru dan memberikan dampak yang lebih besar pada inovasi fintech dan kehidupan masyarakat di Indonesia. Awalnya memang sulit menghadapi perubahan-perubahan baru dalam lingkup pekerjaan, namun saya bersyukur telah mengambil langkah dan menguatkan diri untuk melewati semua bagian yang tidak nyaman dalam prosesnya, sampai akhirnya dapat mencapai tahap ini," ujar Maria Sahara, Product Lead Xendit, mengutip dari rilis yang diterima Popbela.
Penting kamu ketahui jika ingin menjadi product lead/manager, inilah 5 tips tentang cara meniti karir sebagai product lead/manager.
