Terakhir, ada negara kita sendiri yang memperingatinya setiap 25 November. Serupa dengan Venezuela, tanggal ini dipilih berdasarkan lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang berawal dari PGHB (Perserikatan Guru Hindia Belanda) sebelum masa kemerdekaan.
Pada tahun 1932, PGHB berubah nama menjadi PGI (Persatuan Guru Indonesia). Pada 1945, nama tersebut berubah lagi menjadi seperti sekarang berdasarkan nama Kongres I PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) yang diselenggarakan pada 24–25 November 1945 di Surakarta, Solo. Baru pada 1994, pemerintah meresmikan 25 November sebagai Hari Guru Nasional.
Mirisnya, hari ini kesejahteraan guru di negara kita sendiri masih jauh dari kata ideal. Di berbagai pelosok daerah utamanya, gaji yang mereka terima masih berada di bawah standar upah minimum. Namun, cita-cita mulia mereka untuk mencerdaskan anak bangsa masih saja berkobar.
Dalam Hari Guru Nasional kali ini, yuk, sama-sama berterima kasih kepada guru-guru yang telah mendidik kita, Bela! Sebagaimana lirik lagu yang selalu ada di dalam peringatan ini, tanpa mereka, apa jadinya kita hari ini?