Bukan rahasia lagi jika Korea Utara dikenal sebagai negara dengan aturan politik yang sangat ketat. Presiden Kim Jong Un bahkan tak segan untuk menghukum di tempat jika ada warganya yang melanggar aturan.
Kepemimpinan diktator Korea Utara memang sudah dikenal sejak lama. Tepatnya, sejak perang Korea berakhir dengan gencatan senjata pada tahun 1953, Korea terpecah menjadi dua bagian. Yakni, Korea Selatan dan Korea Utara. Pemisahan dua Korea ini kemudian dibatasi dengan perbatasan super ketat dan pengawasan penuh.
Kini, hampir 70 tahun berlalu sejak dua negara tersebut dipecah, perbedaan signifikan sangat terasa. Korea Selatan kini menjadi salah satu negara modern yang kaya dengan pemasukan dari industri hiburannya yang begitu maju. Sementara Korea Utara, masih mempertahankan tradisinya. Sehingga, tak banyak yang berubah di sana karena modernisasi benar-benar diperketat.
Melihat Korea Selatan yang bebas, modern dan seolah kehidupan tampak mudah, tak heran jika banyak warga Korea Utara yang ingin kabur dari negaranya demi menikmati kebebasan itu. Melansir dari CNN.com, sejak tahun 1998, tercatat lebih dari 33.000 pembelot asal Korea Utara yang kabur ke negara tetangga.
Ternyata, meski berhasil kabur dan sempat mengecap sedikit gaya hidup di Korea Selatan, ada beberapa warga Korea Utara yang menyesal telah kabur dan memilih kembali ke negara asal mereka. Bahkan, mereka menganggap, kehidupan di Korea Utara justru jauh lebih baik dibandingkan dengan Korea Selatan.
Apa alasan mereka kembali ke Korea Utara setelah pernah berhasil membelot?
