Bertolak belakang dengan kucing hitam yang ditakuti, kucing putih justru menjadi pembawa keberuntungan. Bulu yang putih bersih dan warna mata yang berkilau bagaikan permata membuat kucing putih dicintai banyak orang. Bahkan, kucing putih juga mendapat predikat kucing tercantik lantaran membuat setiap pasang mata yang melihatnya akan terpesona.
Namun di balik kecantikannya, ternyata kucing putih menyimpan beberapa fakta menarik membuat kamu tercengang. Kira-kira apa saja, sih?
Jika kamu perhatikan, banyak sekali kucing putih dengan ragam ras yang bisa kamu temukan. Bulu serba putih pada kucing ini juga dipengaruhi oleh gen W yang mendominasi. Sehingga, warna dan corak lain pada bulu kucing pun turut sirna lantaran tertutup oleh gen ini.
Menariknya, bulu serba putih ini terbatas pada ras tertentu, baik bulu panjang atau bulu pendek. Misalnya saja, Persia, Turkish Angora, American Short-Hair, Siamese, Munchkin, domestic, dan Devon Rex.
Warna mata yang cantik pada kucing putih sebenarnya didorong oleh produksi melanin pada tubuhnya. Semakin terang warna bulunya, maka kucing putih akan semakin bersinar pula warna matanya. Oleh karena itu, warna mata kucing putih pun didominasi warna terang dan mencolok. Seperti biru, hijau, kuning, oranye, atau heterokromia (kelainan yang membuat warna mata berbeda satu sama lain).
Di balik kecantikannya yang membius, kucing putih juga mengalami kecacatan. Mayoritas kucing putih akan mengalami tuli total atau sebagian, terutama kucing bermata biru. Hal ini karena gen W yang kuat tak hanya menyembunyikan melanin warna lain pada bulu kucing. Tetapi juga membuat kucing mengalami gangguan pendengaran yang cukup riskan.
Karena itu, sebaiknya kucing putih tidak boleh berkeliaran secara bebas dan berada di dalam rumah agar terhindar dari bahaya atau terkaman predator lain.
Walau masih banyak salah kaprah, kucing putih berbeda jauh dengan kucing albino. Perbedaan ini meliputi fisik dan gen yang mempengaruhi produksi warna bulu pada kucing. Kucing putih adalah kucing dengan gen berbulu putih yang mendominasi. Sedangkan kucing albino mengalami kelainan genetik, di mana mereka mengalami kekurangan pigmen warna di kulit, bulu dan mata.
Kamu bisa mengetahui apakah seekor kucing mengalami albino dengan melihat warna matanya. Berbeda dengan kucing putih yang memiliki ragam warna mata yang mencolok, mata kucing albino justru berwarna merah, pink, atau biru pucat akibat refleksi cahaya yang masuk ke iris.
Kucing putih dianggap sebagai simbol keberuntungan dalam berbagai kepercayaan masyarakat ataupun budaya. Di Jepang, masyarakat percaya bahwa meletakkan patung kucing pembawa keberuntungan (Maneki Neko) di rumah ataupun toko akan mendatangkan hal baik dan rezeki yang berlimpah. Maneki Neko sendiri direpresentasi sebagai kucing putih yang sudah ada sejak tahun 1870-an.
Ragam warna bulu pada kucing dipengaruhi oleh gen utama pigmen di belakangnya. Begitu juga dengan gen utama kucing putih yang dipengaruhi oleh gen masking yang menyeluruh.
Seperti dijelaskan sebelumnya, gen masking atau Gen W yang cukup kuat dapat mencegah warna dasar lain untuk menonjol. Menariknya, kucing putih sebenwrnya memiliki warna lain pada bulunya. Hanya saja, warna tersebut terhalang oleh lantaran produksi melanin yang sulit berkembang akibat gen masking yang mendominasi.
Kamu nggak salah baca, Bela. Di antara banyaknya kucing, kucing putih lebih rentan terkena kanker kulit akibat sensitivitasnya yang sangat tinggi. Sama seperti manusia, paparan sinar matahari terik membuat kucing putih lebih berisiko mengidap kanker kulit. Hal ini karena sinar UV yang terkandung pada sinar matahari dapat merusak sel kulit, bahkan dalam beberapa kasus dapat menyebabkan katarak.
Itulah fakta menarik kucing putih yang cukup mencengangkan. Di balik kecantikannya yang membius, ternyata kucing putih berisiko mengalami banyak penyakit yang mengancam. Apakah kamu memiliki kucing putih di rumah juga, Bela? Jika iya, yuk mulai sekarang lebih concern lagi terhadap kesehatannya!