Diadaptasi dari novel Shogo Imamura, Last Samurai Standing berlatar tahun 1878, sepuluh tahun setelah Pemberontakan Satsuma. Pemberontakan tersebut mengukuhkan status kekuasaan pemerintahan kekaisaran Jepang baru. Hal ini juga menghapus status dan hak istimewa kelas samurai demi modernisasi militer serta keamanan di seluruh negeri.
Para samurai akhirnya kehilangan identitas dan status, bahkan mereka dilarang membawa pedang. Kondisi negara juga makin memburuk akibat melebarnya kesenjangan dan merebaknya wabah kolera. Di tengah keputusasaan itu, muncul selebaran misterius tentang turnamen mematikan bernama Kodoku dengan hadiah fantastis, 100 miliar yen.
Tertarik dengan iming-iming uang yang fantastis, 292 samurai terampil pun berkumpul di Kuil Tenryuji, Kyoto untuk mengikuti turnamen tersebut. Termasuk Shujiro Sagara (Junichi Okada). Ia adalah seorang samurai yang pernah ditakuti banyak orang, namun kini jatuh miskin. Demi menyelamatkan istri dan anaknya yang menderita kolera, ia memutuskan ikut serta dalam permainan berbahaya itu.