Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App

Selama masa pendekatan dengan Galabby, Danang meluapkan perasaannya lewat karya. Mulai dari menulis surat, menggambar, hingga menganugerahkan lagu untuk Galabby.

Andai ku bisa permudah semua, rasa asa dalam dada ini, rindu ini, tapi ku tau itu semua belum saatnya..”

Sepotong lirik lagu yang ditulis Danang tersebut dipoles lagi oleh Galabby dan temannya. Koreksi dan masukan dari Dudi Prastowo menyempurnakan sentuhan terakhir dari lagu yang bergenre pop-jazz ini.

1. Bercerita lewat video musik

Selain fokus bercerita melalui lirik dan lantunan irama lagu di telinga, Galabby juga ingin membagikan kisahnya lewat mata. Henry Habayahan, director video klip lagu ini mengatakan, “Musiknya kan udah mahal, jadi gambarnya juga harus mahal”. Bagi Henry, makna video klip bagi musisi tidak bisa disepelekan karena itu adalah bentuk dari identitas sang musisi yang abadi dan bisa disaksikan kemudian hari oleh anak cucu mereka.

Video musik berdurasi 4 menit ini diputar pertama kali di Kroma, Kebayoran Baru, Jakarta Pusat (24/10). Mengusung tema pesta tahun 20/30an, Galabby sebagai penyanyi yang memeriahkan pesta itu memakai kebaya berwarna emas muda dan menjepit rambutnya dengan bunga putih. Unsur lokal dan feminim adalah dua hal yang menjadi ciri khas dari penampilannya. 

2. Ketika ditanya tiga kata yang menggambarkan Galabby memilih: pecicilan, gila, apa adanya

Selain itu, nama Galabby juga melekat dengan stage presence-nya yang segar dan penuh energi. Ia memanfaatkan benda-benda di sekitarnya untuk menjadi temannya berdansa dan menari. Sebut saja sound system, meja, hingga kursi.

“Waktu di Indonesia Mencari Bakat, ketika aku menciptakan karakter ini beberapa orang kaya bilang: apa nih pantura banget sih? Kok norak banget sih angkat-angkat kaki? Aduh, ngapain sih mbak jumpalitan di kursi? Aku nggak mendengarkan itu karena untuk apa sih dipusingin, omongan orang nggak akan ada abisnya,” ujar Galabby.

3. Latihan dan latihan terus!

Suaranya yang stabil dan dibarengi dengan aksi tariannya didapatkan dari usahanya selama 13 tahun. Sejak berusia 4 tahun, Galabby belajar berbagai jenis tarian seperti balet, jazz, dan music teater. Untuk mempertahankan staminanya di panggung, Galabby rutin latihan menyanyi sambil berlari di treadmill. Caranya melatih power dan memperkuat diafragma suaranya itu dicontek dari penyanyi kondang, Beyonce.

4. Kekaguman Danang pada Galabby

Untuk Danang, penjiwaan Galabby dalam setiap musik yang dibawakannya adalah kekuataannya. “Soul dan teknik Galabby punya itu. Gue belum tau deh ada nggak penyanyi lain yang kaya gitu. Yang bisa nari tapi tetep stabil menyanyi,” tutur Danang. Energi yang meledak-ledak dari performa istrinya bagi Danang berbanding lurus dengan latihan kerasnya. Meski beberapa kali, Danang mengaku khawatir akan terjadi kecelakaan kecil dari atraksi Galabby.

5. Ada pesan tersiratnya dari lagunya!

Seperti yang tersurat dalam judulnya “Indah Pada Waktunya”, Galabby ingin menyiratkan pesan bahwa semua hal yang dinantikan dengan sabar akan datang pada waktu yang tepat. Lagu yang awalnya diberikan Danang sebagai kristalisasi cintanya memang dibungkus dengan asmara. Tapi, bagi Galabby, pemaknaannya akan berbeda dalam setiap telinga dan jiwa yang mendengar dan merasakannya.

Kalau buat kamu sendiri, makna lagu ini gimana sih, Bela?

 

penulis: Tyas Hanina

Topics

Editorial Team