Delapan dari sepuluh lagu teratas dalam daftar EOY (End of Year) YouTube memiliki keterkaitan dengan tren Shorts, mendorong kreativitas dan menghidupkan kembali konten nostalgia. Genre musik Indonesia seperti Dangdut berevolusi berkat tren Shorts, termasuk tren dance dan transisi makeup.
Shorts juga menjadi fondasi bagi subgenre musik yang kian berkembang seperti Dangdut Koplo dan Jedag Jedug, yang berfokus pada konten remix. Lagu-lagu seperti "Terek Bale" dan "Sekecewa Itu" bahkan lebih populer dengan nuansa baru lewat remix DJ. Hal ini pun menimbulkan perhatian global.
Para DJ di Indonesia kerap meremix berbagai musik dan mencapai kepopuleran melalui platform video pendek. "My Lecon", lagu boyband asal Korea Selatan JTL dari awal tahun 2000-an, mendadak kembali viral ketika DJ lokal Prengky Gantay merilis versi Jedag Jedug. Remix ini menjadi latar belakang lagu yang mengiringi tim pemandu sorak bisbol KIA Tigers di Korea Selatan, dengan ekspresi datar serta koreografinya yang sederhana yang justru menarik perhatian kreator lokal maupun global. Tren ini menjadi sangat viral, bahkan menarik perhatian bintang pop Amerika, Olivia Rodrigo, dan komentator musik Australia, Derrick Gee. Ini merupakan contoh perpaduan budaya yang bersumber dari konten digital serta menunjukkan pengaruh lintas budaya yang kuat dalam membentuk budaya pop, baik di tingkat lokal maupun global.
Pada akhirnya, semangat kebanggaan lokal Indonesia semakin nyata dan terasa. Dari perayaan prestasi olahraga, atau sekadar menikmati konten lokal yang relevan, hingga berdansa diiringi genre musik lokal, lanskap konten Indonesia dibentuk dari harapan untuk memiliki representasi di dalam dan luar negeri. Inilah momen yang tepat untuk merangkum semangat keanekaragaman daerah sekaligus menunjukkan bagaimana roda budaya berputar di dunia online Indonesia.