Pada 13 September 1993, Israel dan PLO bersepakat untuk saling mengakui kedaulatan masing-masing yang dinamakan Kesepakatan Oslo. Israel bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur Gaza serta memberi Palestina kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa memerintah di kedua wilayah itu. Palestina mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman dan damai.
Berlanjut pada 28 September 1995, barulah implementasi Perjanjian Oslo dilaksanakan. Otoritas Palestina segera berdiri. Kendati demikian, tak semudah itu mendirikan negara Palestina. Kelompok Hamas dan fraksi Palestina lainnya menentang kesepakatan itu. Ketengangan kedua belah pihak terus berlanjut hingga akhirnya membarui kesepakatan di KTT Camp David II pada tahun 2000.
Kesepakatan itu pun gagal karena Yasser Arafat tidak menerima proposal tersebut. Intifadah kedua pun meletus pada tahun 2000. Serangan teror pada Israel oleh kelompok Hamas serta penangkapan para teroris oleh Israel terus dilakukan. Hingga akhirnya Yasser Arafat meninggal pada tahun 2004 dan digantikan oleh Mahmud Abas.
Namun kepercayaan warga terhadap kelompok Fatah ini, semakin memudar dan menguatkan kepercayaan pada kelompok Hamas. Akhirnya pada tahun 2006, kelompok Hamas berhasil menduduki kursi Dewan Legislatif dan mendominasi Palestina.
Pada November 2007, Konferensi Annapolis diadakan. Konferensi tersebut menandai pertama kalinya solusi dua negara diartikulasikan sebagai garis besar, yang disepakati bersama untuk menangani konflik Israel-Palestina. Konferensi diakhiri dengan dikeluarkannya pernyataan bersama dari semua pihak.
Meski begitu, konflik Palestina-Israel masih belum reda. Beberapa kali terdengar pemberontakan, terorisme, penembakan dari kedua belah pihak—terlebih yang terjadi di jalur Gaza. Bahkan sempat memanas, setelah Yerusalem diputuskan sebagai Ibu Kota baru negara Israel pada 6 Desember 2017 dan disetujui oleh presiden Amerika kala itu, Donald Trump.
Itulah sejarah dari konflik Palestina-Israel yang tak kunjung usai. Apa harapanmu terhadap situasi ini, Bela?