Satu barongsai biasanya dimainkan oleh dua orang. Namun, ternyata pertunjukan ini masih memiliki cabang. Dua jenis utama yang paling sering ditampilkan adalah singa utara (pekingsai) dan singa selatan (barongsai).
Singa utara atau pekingsai memiliki ciri utama bersurai ikal, berkaki empat, berbulu lebat dan panjang, dan berwarna kuning serta merah. Gerakan pekingsai ditandai atraktif dan akrobatik, mulai dari berjalan di atas bola, berjalan di atas tali, berputar, menggendong, dan gerakan menarik lainnya.
Pekingsai masih dibedakan lagi berdasarkan jenis kelaminnya. Pekingsai jantan dimainkan oleh dua singa dewasa berpita merah di kepalanya. Lalu, ada singa betina yang ditandai dengan adanya pita hijau atau terkadang bulu di kepalanya juga berwarna hijau. Sementara itu, anak singa atau pendekar akan memegang benda berbentuk bola untuk memimpin para singa dan melakukan beberapa gerakan wushu. Di masa lalu, pekingsai diyakini merupakan salah satu hiburan keluarga kerajaan.
Singa selatan atau barongsai sendiri memiliki ciri bertanduk, bersisik, kerangka kepala terbuat dari bambu yang ditempeli kertas lalu dilukis, memiliki tambahan bulu dan hiasan lainnya, serta melakukan gerakan yang lebih ekspresif. Bulu yang dikenakannya bisa berasal dari berbagai bahan, mulai dari bulu sintetis, bulu kelinci, hingga bulu domba.
Seperti singa utara, singa selatan juga masih memiliki cabang jenis. Pertama, ada Fut San yang memiliki tanduk lancip, dahi tinggi, mulut seperti bebek, dan ekor yang lebih panjang. Karena termasuk barongsai tradisional, gerakannya lebih bertenaga. Sementara jenis lainnya bernama Hok San dengan ciri fisik mulut moncong ke depan, tanduk tidak lancip, dan ekor lebih kecil. Kebalikan dari Fut San, jenis Hok San melakukan gerakan yang lebih santai.