Sebelum dimulai, pihak CGV memberi tahu bahwa tim produser menyarankan agar Road to Boston ditonton dari bangku barisan atas demi pengalaman menonton terbaik. Popbela yang kebagian di bangku nomor D-5 mengamini hal tersebut. Angle mata burung berkali-kali digunakan dan mungkin akan kurang terasa sensasinya jika disaksikan dari bangku bawah.
Selain itu, adegan maraton pun dibuat dramatis dengan penggunaan teknik slow motion untuk merekam detail emosi yang dicurahkan Yim Si Wan ke dalam karakter yang diperankannya. Sesaat saya merasa bukan sedang menonton film, melainkan ajang maraton sungguhan karena totalitas para pemerannya. Belum lagi seisi studio yang ikut bersorak menyemangatinya juga menambah euforia tersebut.
Road to Boston ditutup dengan ditampilkannya biografi singkat dari Sohn Kee Chung, Suh Yun Bok, dan Nam Sung Yong serta kontribusi mereka untuk maraton Korea setelah pertandingan Boston. Salah satu capaian paling signifikan adalah diakuinya Korea sebagai anggota International Olympic Committee (IOC) sehingga bisa berpartisipasi di Olimpiade Musim Panas 1948 di London, Inggris.
Popbela sedikit salah fokus kepada betapa panjang umurnya tiga tokoh ini karena wafat di usia lebih dari 90 tahun. Agaknya bisa jadi penyemangat para pelari maraton agar tetap bersungguh-sungguh menggeluti olahraga ini, nih! Kalau ingin menyaksikan sendiri perjuangan penuh haru mereka, jangan lewatkan penayangan Road to Boston di bioskop mulai 4 Oktober, ya, Bela!