Review 'Project Silence': Film Disaster yang Straightforward

Bencana ini bermula dari sebuah kabut tebal yang menyelimuti jembatan penghubung Seoul dan Bandara Incheon. Seseorang menyebabkan kekacauan dan membuat mobil yang melintas tabrakan beruntun. Di saat yang sama, pihak militer tengah melakukan pengiriman sampel kloning anjing hitam bernama Echo yang menjadi bagian dari Silence Project.

Di sepanjang film, orang-orang yang melintas di jembatan ini menghadapi kenyataan yang mengerikan, mulai dari cuaca buruk, kecelakaan, teror kawanan anjing yang lepas kendali, gas beracun, hingga jembatan yang terancam patah. Mampukah mereka bertahan hingga akhir?

Sebetulnya, Project Silence merupakan tipikal film aksi yang mudah ditebak alurnya. Pelibatan tokoh politik dan keegoisannya bakal jadi bagian yang memicu konflik. Chung Hyun Baek (Kim Tae Woo) yang merupakan kepala keamanan Istana Negara Korea akan menjalani dinamika hubungan yang menarik dengan bawahannya, Cha Jeong Won (Lee Sun Kyun), yang turut menjadi korban di jembatan itu.

Namun, pemilihan elemen-elemen bencana untuk Project Silence harus diakui jadi kombinasi teror yang mengerikan. Rasanya harapan hidup begitu tipis di kala manusia dihadapkan dengan banyak hal mematikan sekaligus. Penataan suara dalam film ini juga membuat suasananya makin horor.

Cha Jeong Won akan jadi pemandu yang mempertaruhkan hidup untuk putrinya Kyung Min (Lee Soo An), peneliti Silence Project Doktor Yang (Kim Hie Won), supir truk derek Jo Park (Ju Ji Hoon), pemain golf Yura (Park Ju Hyun) dan asistennya Miran (Park Hee Von), serta pasangan lansia Byeong Hak (Moon Sung Geun) dan Soon Ok (Ye Soo Jung). Penonton diajak menyaksikan bagaimana mereka tetap berusaha bertahan hidup sembari tetap saling menolong.

Kehadiran karakter Ju Ji Hoon sebagai Jo Park berhasil menjadi mewarnai suasana tegang film ini. Tak cuma dandanannya yang nyentrik, tingkah dan ucapannya sukses bikin penonton satu studio tertawa. Kalau kamu adalah penggemar serial zombie Kingdom di Netflix, kamu mungkin akan sedikit kaget dengan sisi lain dirinya memerankan tokoh komedi seperti di film ini.

Ditambah lagi, Jo Park membawa serta anjing putih kecilnya yang bernama Jodie. Hal ini jadi sebuah situasi yang berlawanan di saat anjing-anjing lainnya jadi sumber teror. Menurut saya, ini adalah kombinasi yang unik!

Overall,Project Silence merupakan film disaster yang seru untuk diikuti hingga akhir. Alurnya bisa dibilang straightforward karena tak menyimpan plot twist berarti. Adegan emosionalnya–yang sudah jadi ciri khas film Korea–juga tak terlalu dramatis sampai membuat suasana tegang filmnya terganggu.

Oleh karena itu, saya jadi mengulik orang-orang di balik layar Project Silence. Selain Kim Tae Gon, rupanya ada juga Kim Yong Hwa (The Moon) dan Park Joo Suk (Train To Busan) sebagai penulis naskah. Hal ini menjawab alasan mengapa penempatan adegan menegangkan film ini tertata rapi. Meski tahu para tokoh tersebut tak akan mati semudah itu, saya tetap bertanya-tanya bagaimana cara mereka mengatasi rintangan yang ada.

Lebih dari itu, Project Silence juga melibatkan sinematografer Parasite, Hong Kyung Pyo. Ia kerap dipuji karena camerawork yang dinamis hingga melahirkan diskusi menarik di kalangan kritikus film. Hal tersebut juga ia tunjukkan dalam film ini. Ia sukses mengeksplorasi angle dan framing yang tepat untuk membawa penonton serasa terlibat dalam situasi mencekam yang dialami para pemeran.

Penasaran dengan akhir cerita mendebarkan Project Silence? Pesan tiketnya dari sekarang di bioskop kesayangan kamu, yuk, Bela!