Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Film Mumu Lay Zhang
Facebook.com/This is LAY

Film Mumu yang dibintangi Lay Zhang dan Li Luoan merupakan sebuah karya menghangatkan hati. Tayang mulai 7 Mei di bioskop Indonesia, film ini sudah siap membuat para penonton banjir air mata dengan kisah seorang anak dan ayah tulinya yang penuh haru.

Karya sutradara Sha Mo ini bagaikan sebuah surat cinta untuk Teman Tuli di seluruh dunia. Fyi, Mumu benar-benar menggaet Teman Tuli untuk menjadi pemeran pendukungnya. Simak review lebih lengkap di bawah ini.

Sinopsis Mumu

Mumu (Li Luoan) adalah anak perempuan berusia 7 tahun yang cerdas. Selama lima tahun terakhir, ia dibesarkan oleh ayahnya, Xiao Ma, di lingkungan yang dikelilingi oleh orang-orang tuli yang begitu menyayanginya.

Suatu hari ibu Mumu datang dan ingin mengambil alih hak asuh. Xiao Ma (Lay Zhang) melakukan segala cara agar tetap bersama sang putri, sekalipun harus menjalani pekerjaan ilegal.

Eksplorasi realita kehidupan Teman Tuli

Dok. CBI Pictures

Di bagian akhir film, Mumu menampilkan bahwa para pemeran tuli yang tampil memanglah tuli di kehidupan nyata. Meski kebanyakan bukan dari kalangan aktor profesional, mereka sukses menghidupkan suasana dengan bahasa isyarat yang begitu ekspresif.

Tak heran jika isu-isu kehidupan Teman Tuli yang diangkat dalam film ini menjadi yang paling mendekati realita. Mumu sekaligus menjadi wadah menyebarkan awareness tentang bagaimana seharusnya masyarakat memanusiakan komunitas tuli. Pasalnya, kelompok ini lebih rentan untuk dieksploitasi dan disalahpahami dalam kehidupan sehari-hari.

Hubungan ayah-anak yang hangat

Facebook.com/This is LAY

Sementara itu, hubungan Xiao Ma dan Mumu sukses menjadi spotlight cerita yang membuat penonton banjir air mata. Meski terhitung pendatang baru, Li Laoan berhasil mengeksekusi peran Mumu yang ceria dan ceriwis meski tumbuh di lingkungan Teman Tuli.

Lay Zhang pun sukses menanggalkan identitasnya sebagai seorang idol dengan penampilan menawan demi peran ini. Dari segi riasan dan wardrobe, ia terlihat benar-benar seperti duda anak satu yang tak terurus karena harus mengurusi putrinya.

Percaya deh, menonton Mumu rasanya tak cukup hanya sekali saja. Ada banyak simbol tersirat yang membuat ceritanya kian dramatis. Tak ketinggalan, ada banyak kutipan indah yang membuat kita bisa lebih berempati kepada komunitas Tuli, salah satunya:

"Bahkan jika dunia ini sunyi, mereka masih memiliki cinta."

Editorial Team