Terlepas dari bagaimana kamu akan menginterpretasikan film ini nanti, yang jelas kisah dari M3GAN menjadi tamparan keras untuk orang tua. Terutama bagi mereka yang memilih gadget sebagai jalan pintas agar anak-anak mereka berhenti mengganggu, sementara mereka bisa dengan leluasa menyelesaikan pekerjaan atau melakukan apa yang mereka suka.
M3GAN merupakan representasi dampak buruk gadget jika digunakan berlebihan. Keterikatan yang kuat satu sama lain membuat gadget menguasai anak-anak dan anak-anak akan lebih suka dekat dengan ‘mesin’ dibandingkan berinteraksi langsung dengan teman sebayanya atau bahkan dengan orang tuanya.
Bahaya ini sebetulnya sudah disebut-sebut oleh tokoh Tess (Jen Van Epps), rekan kerja Gemma saat mereka bersama-sama mengembangkan M3GAN. Dengan begitu banyaknya ‘kepintaran’ M3GAN yang diklaim bisa menemani anak-anak dalam situasi apa pun, Tess mempertanyakan bagaimana peran orang tua jika semua peran sudah diambil alih oleh M3GAN.
Benar saja, anak-anak bisa berubah begitu drastis saat mereka terlalu lama terpapar gadget dan teknologi tanpa ada peran orang tua di sampingnya. Hal ini digambarkan dengan emosi Cady yang meledak-ledak dan berubah begitu cepat karena sudah begitu ketergantungan dengan M3GAN.
Benar-benar sebuah kritik tajam untuk masyarakat saat ini, ya.
Bukan hanya karena pesan moral yang begitu dalam, M3GAN juga dinilai menjadi film bagus pembuka awal tahun. Film ini dibanjiri pujian dari kritikus film dan mendapat skor 95% di Rotten Tomatoes, serta 6.7 di IMDB. Siap menontonnya, Bela?