Mitosnya, untuk menjadi iblis seutuhnya, seseorang yang memiliki ilmu kuyang harus menumbalkan perempuan dari pulau seberang yang sedang hamil. Kedatangan Sriatun yang ikut suaminya, Bimo, ke desa Muara Tampah pun telah ditunggu-tunggu oleh sang sekutu iblis.
Kejadian aneh terasa sejak perjalanan menuju desa. Di tengah perjalanan, rombongan Bimo dan Sriatun diganggu oleh hantu raung. Bahkan, baru saja memasuki hutan yang akan membawa mereka ke desa, hawa mistis sudah terasa di mana-mana.
Ditambah dengan jalanan yang diwarnai dengan peti mati yang bergelantungan turut meningkatkan tensi ketegangan. Lewat set tempat yang apik, tim produksi berhasil menciptakan suasana yang membuat film ini terasa semakin horor.
Ketegangan demi ketegangan ikut dirasakan penonton berkat scoring yang dibubuhkan. Ketakutan Sriatun yang mendadak dihantui berbagai kejadian mistis pun berhasil membuat yang menonton ikut cemas.
Kuyang: Sekutu Iblis yang Selalu Mengintai berhasil menampilkan awal cerita yang menjanjikan. Ditambah dengan detail dari kepercayaan setempat yang turut memberi pengetahuan baru kepada penontonnya.
Contohnya, kebiasaan masyarakat yang langsung membilas perahu selepas digunakan, mengembalikan—sedikit—yang kita makan ke alam, hingga meletakan tanaman duri landak dan bawang putih di luar rumah untuk menangkal kedatangan kuyang.