Sebelum saya membuka artikel ini, saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Red Velvet. Bara semangat lewat lagunya yang penuh makna, membuat saya berani untuk melangkah laju dan tetap menjadi diri sendiri.
Saya menangis haru setelah menyaksikan sebuah video narasi tentang pencarian jati diri yang menampilkan personil Red Velvet di saat transisi ke encore berikutnya. Berlatar di sebuah ruangan mewah bernuansa gelap, para personil Red Velvet berdansa sembari melantunkan musik bermelodi mellow, mengajak para penggemar untuk larut dalam lautan sendu.
Lanjut, narasi berlanjut dengan pertanyaan yang dilontarkan Wendy, "Apakah 'aku' benar 'aku?" sembari menatap Joy yang berbusana serba hitam.
Plak! Sebuah tamparan keras bagi saya, yang selama ini masih berupaya dalam mencari jati diri dan dirundung insecurities. Saya termenung. Memikirkan, apakah saya sudah menjadi "saya?" Atau hanya mengikuti pesona orang lain dan "menenggelamkan" jati diri saya demi disukai banyak orang?
