Nama Rifda Irfanaluthfi menarik perhatian setelah menjadi pesenam asal Indonesia pertama yang lolos ke Olimpiade. Sosoknya pun begitu inspiratif karena meski harus menahan sakit akibat cedera, tetapi ia berusaha untuk tetap bertanding dalam Olimpiade Paris 2024.
Profil Rifda Irfanaluthfi pun layak untuk diperbincangkan karena berbagai lika-liku telah dihadapinya untuk mengharumkan nama Indonesia. Seperti apa sosok Rifda dan bagaimana perjalanan kariernya, simak selengkapnya di bawah ini.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang profil Rifda Irfanaluthfi, simak dulu biodata singkatnya berikut.
Karier Rifda sebagai pesenam artistik sudah dimulai sejak ia belia. Mulai dari bangku sekolah dasar, sang ibu sudah memperkenalkannya pada senam artistik, ritmik, dan balet.
Pada level junior, Rifda sudah memenangkan dua medali emas di PON Remaja tahun 2014 mewakili provinsi Jakarta. Debut internasionalnya adalah dalam Kejuaraan Internasional di Doha, Qatar Maret 2015.
Ia kembali bertanding dalam Pesta Olahraga Asia Tenggara 2015 di Singapura dan berhasil memenangkan medali perak. Lanjut pada Sea Games 2017, Rifda meraih satu emas, satu perak, dan tiga perunggu.
Namanya kian dikenal luas setelah berhasil menyabet medali perak dalam Asian Games 2018 Jakarta - Palembang. Rifda meraih perak pada nomor senam lantai yang kemudian berlanjut mendapatkan satu emas dan tiga perak di SEA Games 2019 Filipina.
Perjalanan Rifda sebagai seorang atlet tak selalu berjalan mulus. Pada 2020 lalu, ia sempat menjalani perawatan cedera retak tulang betis dalam persiapan PON 2021 Papua. Sempat memaksakan diri untuk tampil, namun Rifda tetap harus menjalani pengobatan panjang.
Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Rifda merupakan atlet pertama yang mewakili Indonesia lewat cabang olahraga (cabor) senam artistik nomor All Around putri. Ia mendapatkan tiket lolos ke cabor senam setelah tampil di Kejuaraan Senam Dunia 2023 di Antwerp, Belgia tahun 2023.
Ia mendapatkan tiket Olimpiade melalui jalur relokasi Prancis selaku negara tuan rumah. Sayangnya, Rifda mengalami cedera lutut saat mendarat dari alat uneven bar di nomor pertandingan All Around putri.
Meski tak ada fraktur atau patah tulang pada lututnya, tetapi kemudian ia harus menjalani operasi. Kondisi Rifda mengalami cedera di bagian meniskus dan ACL sehingga membuatnya harus merasakan sakit saat bertanding.
Membicarakan profil Rifda Irfanaluthfi di Olimpiade Paris 2024, ia pun hanya bisa memainkan satu dari empat alat yang diperlombakan karena cederanya. Pesenam 24 tahun itu hanya memainkan palang bertingkat dan mendapatkan poin 9,166. Meski begitu, kegigihannya sampai tampil di ajang ini patut diapresiasi.
Demikian profil Rifda Irfanaluthfi yang merupakan pesenam Indonesia pertama dalam Olimpiade Paris 2024. Inspiratif banget ya perjuangan dari atlet yang satu ini?