Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Salinan dari BEFORE_20250807_210442_0007.png
Dok. WTA Tennis

Intinya sih...

  • Naomi Osaka kembali ke final WTA 1000 Canadian Open 2025 setelah mengalahkan Clara Tauson di semifinal dengan skor 6-2, 7-6(7).

  • Osaka akan menghadapi bintang muda tuan rumah, Victoria Mboko, dalam final yang menjadi duel lintas generasi yang dinanti.

  • Naomi Osaka adalah petenis Asia pertama yang meraih peringkat nomor satu dunia tunggal putri versi WTA dan telah memenangkan empat gelar Grand Slam.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Naomi Osaka kembali mencuri perhatian dunia tenis setelah memastikan tempat di final WTA 1000 Canadian Open 2025. Mantan petenis nomor satu dunia itu menyingkirkan unggulan ke-16 Clara Tauson lewat kemenangan 6-2, 7-6(7), menyelamatkan dua set point dalam laga semifinal yang menegangkan di Montreal. Di partai puncak, Osaka akan menghadapi bintang muda tuan rumah, Victoria Mboko, yang mencuri perhatian dengan menumbangkan sejumlah juara Grand Slam.

Final antara Osaka dan Mboko menjadi duel lintas generasi yang dinanti. Osaka tampil solid sejak comeback pasca-melahirkan, sementara Mboko, 18 tahun, menapaki final WTA pertamanya dengan penuh kejutan. Lantas, seperti apa sosok Naomi Osaka yang kini kembali disorot publik? Mari simak profilnya lewat artikel berikut ini, Bela!

Profil dan latar belakang Naomi Osaka

Dok. WTA Tennis

Naomi Osaka yang pada lahir 16 Oktober 1997 adalah petenis profesional asal Jepang yang dikenal dengan gaya bermain agresif dan servis keras hingga mencapai 201 km/jam. Ia menjadi petenis Asia pertama yang meraih peringkat nomor satu dunia tunggal putri versi WTA. Osaka telah memenangkan empat gelar Grand Slam—dua dari Australian Open (2019, 2021) dan dua dari US Open (2018, 2020). Selain prestasi gemilang di lapangan, ia juga dikenal sebagai sosok vokal dalam isu sosial dan menjadi ikon global yang banyak diminati merek-merek besar.

Lahir di Chūō-ku, Osaka, Jepang, dari ibu berkebangsaan Jepang dan ayah asal Haiti, Osaka dibesarkan di Amerika Serikat sejak usia tiga tahun. Meskipun besar di sana, ia memilih mewakili Jepang di ajang internasional. Pilihan ini ditegaskannya saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020, di mana ia dipercaya menyalakan api obor Olimpiade—sebuah kehormatan besar yang menegaskan posisinya sebagai simbol kebanggaan nasional.

Pendidikan dan perjalanan awal karier

Dok. The Japan Times

Osaka mulai berlatih tenis sejak usia dini, dilatih langsung oleh sang ayah yang terinspirasi dari metode pelatihan keluarga Williams. Untuk mendukung kariernya, ia menjalani pendidikan secara homeschooling agar bisa fokus penuh pada latihan. Uniknya, Osaka tidak pernah bermain di sirkuit junior ITF dan langsung terjun ke turnamen profesional pada usia 14 tahun. Bakatnya mulai mencuri perhatian dunia saat ia mengalahkan Samantha Stosur di Stanford Classic 2014, ketika usianya baru 16 tahun.

Perjalanan kariernya terus menanjak. Pada 2016, Osaka berhasil menembus 50 besar dunia, lalu meraih gelar WTA pertamanya di Indian Wells 2018. Tahun itu menjadi titik balik besar saat ia memenangkan US Open dengan mengalahkan Serena Williams di final yang penuh kontroversi. Kemenangan tersebut menjadikannya juara Grand Slam pertama dari Jepang dan membuka jalan bagi pencapaian-pencapaian berikutnya di dunia tenis.

Puncak karier dan prestasi Naomi Osaka

Dok. The Japan Times

Setelah menjadi juara US Open 2018, Osaka melanjutkan dominasinya dengan menjuarai Australian Open 2019 dan menjadi petenis Asia pertama yang menduduki peringkat nomor satu dunia. Ia terus menunjukkan performa luar biasa dengan kembali memenangkan US Open 2020 dan Australian Open 2021. Namun, di balik kesuksesan itu, Osaka mulai bergulat dengan isu kesehatan mental. Ia sempat vakum dari dunia tenis, termasuk mundur dari French Open 2021 dan absen di Wimbledon, sebagai bentuk upaya menjaga keseimbangan mental dan emosionalnya.

Usai melahirkan anak pertamanya pada 2023, Osaka kembali ke tur WTA pada 2024. Meski awalnya kesulitan menemukan kembali ritmenya, ia perlahan mulai menunjukkan peningkatan performa. Di awal 2025, ia berhasil mencapai final di Auckland dan kemudian meraih gelar WTA 125 di Saint-Malo—gelar pertamanya sejak 2021 sekaligus yang pertama di lapangan tanah liat. Kemenangan ini menjadi penanda bahwa Osaka siap kembali bersaing di level tertinggi.

Naomi Osaka aktif sebagai pengusaha dan aktivis

Dok. WTA Tennis

Di luar dunia tenis, Naomi Osaka juga aktif sebagai pengusaha, aktivis, dan ikon budaya. Ia adalah pendiri agensi olahraga Evolve dan perusahaan media Hana Kuma, serta terlibat dalam berbagai kemitraan dengan merek besar seperti Nike, Yonex, Panasonic, dan Louis Vuitton. Osaka juga menjadi investor di berbagai proyek, termasuk klub sepak bola wanita dan tim pickleball profesional.

Komitmennya terhadap isu sosial menjadikan Osaka suara penting di dunia olahraga modern. Ia dikenal berani menyuarakan isu rasial dan kesehatan mental. Sosoknya tak hanya dilihat sebagai atlet, tapi juga simbol generasi baru yang tangguh dan peduli.

Osaka kembali ke final WTA 1000 di Canadian Open 2025

Dok. The Japan Times

Melansir dari WTA Tennis, Naomi Osaka menorehkan pencapaian penting dalam comeback-nya dengan melaju ke final WTA 1000 untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. Di semifinal Canadian Open 2025 yang digelar di Montreal, mantan petenis nomor satu dunia itu mengalahkan unggulan ke-16, Clara Tauson, dengan skor 6-2, 7-6 (9/7). Osaka tampil dominan di set pertama, lalu menunjukkan mental juara dengan menyelamatkan dua set point di tiebreak set kedua. Kemenangan ini menandai final pertamanya sejak kembali dari cuti melahirkan.

Di partai final, Osaka akan berhadapan dengan Victoria Mboko, remaja 18 tahun asal Kanada yang tampil mengejutkan sepanjang turnamen. Mboko mengalahkan sejumlah nama besar, termasuk juara Grand Slam Elena Rybakina dan Coco Gauff. Dalam semifinal dramatis melawan Rybakina, ia bangkit dari ketertinggalan satu set dan menyelamatkan satu match point, meski sempat terjatuh dan mengalami cedera ringan. Dari luar 300 besar di awal musim, Mboko kini dipastikan menembus peringkat 40 besar dunia. Final ini pun menjadi duel menarik antara pengalaman Osaka dan semangat muda Mboko di hadapan publik tuan rumah.

Itulah, profil Naomi Osaka yang tersohor sebagai petenis tangguh dan kembali mencuri sorotan lewat performa impresifnya, Bela!

Editorial Team

EditorAyu Utami