instagram.com/gregoriamrska
Sebelum menjadi pebulu tangkis profesional seperti sekarang, Gregoria rupanya pernah mendalami olahraga karate. Namun dengan dukungan orang tuanya, Gregoria mantap untuk menekuni olahraga bulu tangkis.
Terinspirasi dari Taufik Hidayat, Gregoria mengawali kariernya bersama PB Mutiara Cardinal Bandung, Jawa Barat. Kemudian pada tahun 2013, perempuan kelahiran 1999 itu dipanggil PBSI untuk bergabung dalam Pelatnas Cipayung di Jakarta Timur. Hasilnya, ia sempat meraih runner-up tunggal putri dalam Malaysia International Challenge 2014.
Prestasinya kian menanjak setelah juara dalam Singapore International Series dan Indonesia International tahun 2015. Ia juga berhasil menjuarai Kejuaraan Dunia Junior tahun 2017 sebelum debut di tim senior.
Tak selalu beruntung, Gregoria bahkan sempat ingin menyudahi kariernya sebagai pebulu tangkis setelah gagal menyumbang medali emas dalam SEA Games 2021 Vietnam. Namun, niat itu ia urungkan dan perlahan bangkit kembali.
Pada 2023, ia akhirnya kembali menorehkan prestasi di Spain Master 2023. Track record baiknya juga berlanjut dalam beberapa pertandingan, seperti Malaysia Open 2023 dan Japan Masters. Ia pun akhirnya lolos ke Olimpiade Paris 2024 dan menjadi satu-satunya wakil dalam sektor tunggal putri.