Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
3_20250718_143901_0002.png
Dok. People

Intinya sih...

  • Connie Francis lahir di Newark, New Jersey pada 12 Desember 1937 dan memulai karier musiknya setelah mengganti nama panggung menjadi "Connie Francis".

  • Pada puncak kejayaannya, Connie Francis menjadi penyanyi perempuan pertama yang menempati peringkat #1 di Billboard Hot 100 lewat lagu "Everybody’s Somebody’s Fool" (1960).

  • Di balik kesuksesannya, hidup Connie Francis penuh dengan tragedi, termasuk pemerkosaan, kematian saudara laki-lakinya terkait aktivitas kriminal mafia, dan gangguan kesehatan mental.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Connie Francis, penyanyi legendaris era 1950-an yang dikenal lewat suara emas dan lagu-lagu pop yang abadi, tutup usia pada Rabu malam (16/07/2025), dalam usia 87 tahun. Kabar duka ini disampaikan oleh sahabat sekaligus presiden label Concetta Records, Ron Roberts, hanya dua pekan setelah Francis sempat dirawat di rumah sakit akibat sakit parah.

Kematian Francis terjadi bersamaan dengan kembalinya lagu lawasnya, “Pretty Little Baby” (1962), ke puncak popularitas berkat viral di TikTok—menjadikan kepergiannya terasa seperti penutup era dari salah satu ikon musik pop perempuan paling berpengaruh sepanjang masa. Lantas, seperti apa perjalanan karier Connie Francis dari awal hingga akhir hayatnya? Mari simak informasinya lewat artikel berikut ini, Bela!

Awal hidup dan perjalanan karier

Dok. People

Lahir dengan nama Concetta Rosa Maria Franconero pada 12 Desember 1937 di Newark, New Jersey, Connie Francis berasal dari keluarga Italia-Amerika. Bakat musiknya diasah sejak kecil oleh ayahnya, dan ia mulai tampil di berbagai acara lokal sembari memainkan akordeon. Perjalanan kariernya dimulai lewat berbagai kontes bakat dan program televisi, hingga akhirnya mengganti nama panggung menjadi "Connie Francis" atas saran Arthur Godfrey.

Walau awalnya sempat mengalami sederet kegagalan komersial, Francis akhirnya meledak lewat lagu “Who’s Sorry Now?” pada 1958, yang menduduki puncak tangga lagu di Inggris dan menembus Top 5 di AS. Kesuksesan lagu ini mengubah segalanya dan menjadi titik balik dalam kariernya. Sejak saat itu, namanya melesat menjadi bintang global dan ikon musik pop perempuan yang mendunia.

Puncak karier dan pengaruh global

Dok. USA Today

Pada puncak kejayaannya di akhir 1950-an hingga awal 1960-an, Connie Francis menjadi penyanyi perempuan pertama yang menempati peringkat #1 di Billboard Hot 100 lewat lagu "Everybody’s Somebody’s Fool" (1960). Ia juga mencatat sejarah sebagai perempuan pertama yang berhasil menempatkan tiga lagu berbeda di posisi puncak tangga lagu tersebut. Prestasi ini menegaskan dominasinya di industri musik pop saat itu dan membuka jalan bagi banyak penyanyi perempuan setelahnya.

Francis dikenal bukan hanya di AS, tetapi juga sebagai penyanyi internasional yang merekam lagu dalam 15 bahasa—dari Jerman hingga Jepang, bahkan Rumania. Album Connie Francis Sings Italian Favorites (1959) menjadi salah satu karya terlaris sepanjang kariernya. Ia juga mencetak hit global seperti "Stupid Cupid", "Lipstick on Your Collar", "Where the Boys Are", dan "Don’t Break the Heart That Loves You". Tak hanya menyanyi, ia juga membintangi sejumlah film populer, seperti Where the Boys Are (1960) dan Follow the Boys (1963), menegaskan statusnya sebagai ikon pop lintas media.

Tragedi dan kehidupan pribadi

Dok. USA Today

Di balik kesuksesannya, hidup Connie Francis penuh dengan ujian berat. Pada tahun 1974, ia menjadi korban pemerkosaan setelah tampil dalam sebuah konser di New York. Kejadian traumatis itu mengguncang hidupnya secara fisik dan emosional, membuatnya menarik diri dari dunia hiburan selama beberapa tahun. Tak lama setelah itu, ia menghadapi tragedi lain: saudara laki-lakinya, George Franconero Jr., dibunuh dalam insiden yang diduga terkait dengan aktivitas kriminal yang melibatkan mafia.

Pergulatannya tidak berhenti di situ. Francis juga mengalami gangguan kesehatan mental yang serius, termasuk beberapa kali dirawat di rumah sakit jiwa dan berjuang melawan depresi. Namun, dengan kekuatan luar biasa, ia perlahan bangkit kembali. Di akhir 1980-an, ia kembali ke dunia hiburan, merilis ulang lagu-lagu hitsnya, menggelar konser di Amerika Serikat dan luar negeri, serta menulis dua buku autobiografi—termasuk Who’s Sorry Now?, yang sukses menjadi bestseller versi New York Times. Kebangkitannya menjadi simbol keteguhan hati dalam menghadapi trauma dan kehilangan.

Akhir karier dan kontribusinya untuk musik

Dok. USA Today

Connie Francis mengumumkan pensiun dari dunia hiburan pada 2018. Namun, pada Mei 2025, dunia kembali mendengar namanya ketika lagu "Pretty Little Baby" viral di TikTok. Lagu itu menjadi latar berbagai konten kreatif dan menyentuh generasi baru yang bahkan belum lahir saat lagu itu dirilis. Popularitas mendadak ini membuat Francis sempat mempertimbangkan untuk tampil kembali dalam sebuah acara reuni musik di awal Juli 2025.

Sayangnya, rencana tersebut batal karena kondisi kesehatannya yang memburuk. Ia sempat menjalani perawatan intensif akibat komplikasi dari cedera panggul dan masalah pernapasan, sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir di rumahnya, dikelilingi keluarga dan orang-orang terdekat. Kepergiannya memicu gelombang penghormatan di media sosial, dengan ribuan penggemar mengenang suaranya yang abadi—menjadikan momen viral terakhirnya sebagai salam perpisahan yang tak terduga namun mengharukan.

Warisan musik yang selalu terkenang

Dok. People

Dengan penjualan lebih dari 100 juta rekaman di seluruh dunia, Connie Francis menjadi salah satu penyanyi solo perempuan paling sukses dalam sejarah musik pop. Ia membuka jalan bagi generasi penyanyi perempuan selanjutnya dan tetap dikenang sebagai suara klasik yang mewarnai berbagai generasi.

Keberhasilannya bukan hanya soal angka, tetapi juga pengaruh budaya yang melampaui batas geografis dan zaman. Dari balada patah hati hingga lagu cinta penuh harapan, karya-karya Connie Francis tetap hidup—baik di piringan hitam lawas, film klasik, maupun platform digital seperti TikTok. Selamat jalan, Connie Francis, musikmu akan terus bergema lintas generasi.

Editorial Team