Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Playlist (3).png
Berbagai sumber - Playlist

Intinya sih...

  • Rafi Sudirman merilis album debut "Hari Ini, Esok dan Selamanya" pada 26 September 2025, berisi 13 trek termasuk single "Kisah Kasih di Jakarta" bersama GAC.

  • White Shoes & The Couples Company merilis ulang Album Vakansi dalam bentuk vinyl setelah 10 tahun, dengan kualitas audio yang lebih baik dan pre-order dibuka lewat kerja sama dengan demajors.

  • Sezairi merilis album kelima "The Art of Surrender" sebagai pernyataan dirinya sebagai musisi independen, merefleksikan perjalanan karier dan mengekspresikan perasaan serta harapannya melalui lagu-lagu berbahasa Indonesia.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musik adalah perjalanan yang bukan hanya tentang bunyi, tapi tentang waktu, perubahan dan pencarian makna. Dari harmoni pertama yang polos, hingga lagu-lagu yang kini menggambarkan kedalaman jiwa dan kedewasaan, inilah potret pertumbuhan yang tak selalu mudah, tapi selalu bermakna. Di edisi Popbela’s Playlist kali ini, kami merayakan tiga fase penting dari tiga musisi berbeda. Langkah awal lewat album debut yang memperkenalkan siapa mereka, perayaan sepuluh tahun sebuah karya yang tak lekang oleh waktu, dan kehadiran album terbaru yang paling jujur, tempat mereka menulis ulang diri mereka sendiri.

Hari Ini, Esok dan Selamanya - Rafi Sudirman

Dok. Rafi Sudirman - Album Hari ini, Esok dan Selamanya

Musisi muda asal Jakarta, Rafi Sudirman merilis album perdananya yang bertajuk Hari Ini, Esok dan Selamanya pada 26 September 2025. Album ini berisikan doa baik dan harapan yang ia panjatkan dengan penulisan karya yang jujur dan tulus. Album ini terdiri dari 13 trek, termasuk lima single yang lebih dulu dirilis: “Pengagum” (2023), “Senyam Senyum” (2024), “Ingatkah?” (2025), “Panjang Umur Selalu” (2025), hingga “Kisah Kasih di Jakarta” bersama GAC (Gamaliél Audrey Cantika). Untuk mewakilkan album ini, Rafi memilih trek “Terima Kasih” sebagai focus track.

Lebih jauh, Rafi menjelaskan bahwa album ini mencerminkan perjalanan hidup dan pendewasaannya. Melalui lirik-liriknya, ia banyak bercerita tentang hidup, cinta, dan segala pernak-perniknya. Lagu ini ia dedikasikan tidak hanya untuk penggemar setia, Kawan Sudirman, dan tim kreatif di balik album, tetapi juga untuk sosok sehari-hari seperti pengemudi ojek daring hingga para pekerja yang sering luput dari sorotan.

Album Vakansi - White Shoes & The Couples Company

Dok. Demajors - White Shoes & The Couples Company

Genap 10 tahun pasca rilisnya Album Vakansi, kini grup musik asal Jakarta, White Shoes & The Couples Company, kembali merilis Album Vakansi dalam bentuk vinyl dan membuka pre-order lewat kerja samanya dengan label rekaman demajors. Album ini sempat dirilis dalam format vinyl pada tahun 2012 melalui label rekaman Minty Fresh, asal kota Chicago, Amerika Serikat. Kala itu, sekitar 500 kopi vinyl Album Vakansi diboyong dari Amerika Serikat ke Indonesia untuk didistribusikan kepada penikmat musik dan juga para penggemar, demajors merupakan salah satu label rekaman yang ikut mendistribusikannya.

Pre-order vinyl Album Vakansi telah dilakukan pada 25 September 2025 pukul 10:00 WIB, dan berakhir pada 27 September 2025 pukul 23:59 WIB lalu. Versi terbaru ini kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan yang tahun 2012 dan dibagi menjadi dua piringan.

"Audionya lebih kaya, ditambah packaging sampul gatefold dan sebuah booklet eksklusif. Sebuah presentasi yang lebih prima,” jelas David Tarigan dari demajors, yang juga merupakan produser album.

The Art of Surrender - Sezairi

Dok. Sezairi - Album The Art of Surrender

Popularitas, sorot lampu panggung, mencetak lagu hit dengan ratusan juta streams, trofi juara ajang pencarian bakat, rekaman di studio terbaik dunia, kontrak dengan label besar, semua pernah dilalui Sezairi. Meski demikian, Sezairi kembali ke studio kamarnya di Singapura, memasang headphone, duduk di hadapan perangkat rekaman dan kemudian terhanyut seperti anak kecil yang baru menemukan musik untuk pertama kalinya. Proses ini pun menghadirkan refleksi perjalanan karier Sezairi yang baru. Sebuah perjalanan pulang menuju dirinya sendiri, yang terekam dalam album kelima Sezairi yang bertajuk The Art of Surrender yang dirilis pada 17 Oktober 2025.

Album yang terdiri dari 12 track ini bukan hanya menandai babak baru dalam karier bermusiknya, tapi juga sebuah pernyataan: inilah Sezairi yang sesungguhnya. Album ini menandai karier Sezairi sebagai musisi independen setelah lepas dari label besar, semua materi sepenuhnya direkam dan diproduseri oleh Sezairi sendiri. Dari segi tema, Sezairi mengendapkan banyak perasaan, perenungan akan sebuah hubungan yang kompleks, harapan di tengah keputusasaan, dan juga sebuah upaya untuk kembali ke akar kulturalnya dengan menulis lagu-lagu berbahasa Indonesia.

Sezairi menyebut keseluruhan proses dalam pembuatan album ini sebagai the art of being an amateur, seni untuk kembali belajar dari awal. Mungkin itulah kenapa The Art of Surrender terdengar seperti album pertama dari seseorang yang sudah lama hidup di dunia musik. Ada kesegaran dalam kelelahan, ada harapan di balik kepasrahan. Di tengah industri yang terobsesi dengan kontrol, Sezairi justru menemukan kebebasan dalam melepaskan.

Di tengah dunia musik yang terus bergerak cepat, ketiga musisi ini memilih untuk melangkah dengan kesadaran penuh, merayakan proses, bukan hanya hasil. Dari langkah pertama yang penuh mimpi, hingga karya yang menggambarkan siapa mereka hari ini. Dalam harmoni yang mereka ciptakan, kita pun diajak tumbuh, merayakan dan menjadi sepenuhnya manusia.

Editorial Team

EditorAyu Utami