Sementara itu, Larissa Chou membagikan pengalamannya dalam menggunakan media sosial secara lebih bijak. Ia mengaku sempat merasa perlu membagikan hampir semua hal, namun kemudian menyadari hal itu tidak sehat.
“Aku sadar nggak semua hal harus diceritain ke publik. Ada hal-hal yang lebih baik disimpan sendiri supaya tetap punya ruang pribadi,” jelasnya.
Kini, Larissa lebih selektif dalam mengunggah sesuatu. Menurutnya, media sosial punya kekuatan besar untuk memengaruhi orang lain, sehingga konten yang dibagikan sebaiknya memiliki nilai.
“Sekarang aku lebih milih unggah sesuatu yang memang bisa kasih dampak positif, bukan sekadar buat sensasi,” katanya.
Ia pun menegaskan bahwa nggak semua konten harus viral. Hal ini dikarenakan ketika seseorang mengejar sebuah viral pasti bisa kehilangan arah kretivitas bahkan rasa kecewa. Terpenting, sebagai content creator harus konsisten dan punya nilai tersendiri saja.
“Nggak semua konten harus viral, yang penting konsisten dan punya nilai. Kalau kita terlalu mikirin viral atau nggak, kita bisa kehilangan arah. Padahal yang penting itu dampaknya, walau kecil tapi bermanfaat,” tambahnya.
Hari terakhir BeautyFest Asia Bandung 2025 pun ditutup dengan energi positif dari kedua pembicara tersebut. Dari Kirana yang mengingatkan agar berani jadi diri sendiri, hingga Larissa yang mengajarkan pentingnya menjaga ruang pribadi. See u di BeautyFest Asia Bandung tahun depan, ya!