pexels.com/Michael Burrows
Melansir muhammadiyah.or.id, salat tahajud merupakan ibadah sunah yang dilakukan pada malam hari setelah salat isya (namun didahului tidur terlebih dahulu). Sementara salat tarawih adalah salat malam yang dilaksanakan setelah isya pada bulan Ramadan.
Hal ini sesuai dengan hadis riwayat Bukhari berikut ini.
"Dari Abu Salamah bin ‘Abdur Rahman (diriwayatkan) bahwa dia bertanya kepada ‘Aisyah r.a.: Bagaimana tata cara salat Nabi SAW pada bulan Ramadan? ‘Aisyah r.a. menjawab: Beliau salat (sunah qiyamul–lail) pada bulan Ramadan dan bulan-bulan lainnya tidak lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya, kemudian beliau salat lagi empat rakaat, maka jangan kamu tanya tentang kualitas bagus dan panjangnya kemudian beliau salat tiga rakaat [H.R. al-Bukhari Nomor 3304]."
Istilah tahajud itu berasal dari firman Allah SWT dalam Al Qur'an surat Al Isra ayat 79 yang artinya:
"Pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Sementara istilah tarawih belum digunakan pada masa Rasulullah SAW sehingga istilah yang digunakan adalah qiyamu Ramadan atau salat malam di bulan Ramadan.
Demikian perbedaan witir dan tahajud serta salat tarawih yang sering menjadi pembahasan di kalangan muslim. Semoga pembahasan di atas menjawab pertanyaanmu ya, Bela.