ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Detasemen Jalamangkara atau disingat Denjaka, merupakan satuan gabungan penanggulangan teror aspek laut TNI Angkatan Laut (TNI AL). Mungkin di antara kamu banyak yang tidak mengatahui tentang satuan gabungan ini.
Denjaka adalah satuan gabungan dari Komandan Pasukan Katak (Kopaska) dan Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Korps Marinir TNI AL.
Denjaka berpusat dan dilatih di Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan. Tugas Denjaka meliputi operasi anti-teror, anti-sabotase, dan operasi klandestin yang beraspek laut maupun operasi-operasi khusus lainnya.
Denjaka mulai aktif pada 13 November 1984. Sama seperti Sat-81, jumlah personel Denjaka juga dirahasiakan. Pada 4 November 1984, KSAL membentuk organisasi tugas bernama Pasukan Khusus AL (Pasusla). Terbentuknya Pasusla karena desakan ancaman aspek di laut.
Akhirnya, pada tahap pertama, direkrutlah 70 personel dari Yontaifibi dan Kopaska. Melihat perkembangan satuan khusus ini, KSAL memutuskan menyurati Panglima TNI, yang isinya ingin membentuk satuan gabungan Denjaka. Sehingga diputuskan pada 13 November 1984, Denjaka menjadi satuan Antiteror Aspek Laut.
Prajurit Denjaka juga dintuntut memiliki kesiapan operasional mobilitas kecepatan dan kerahasiaan. Selain itu, harus juga memiliki keterampilan mendekati sasaran melalui laut, bawah laut, dan vertikal dari udara.