Salat Iduladha dilakukan pada awal sebelum melakukan sembelih pada hewan kurban. Pelaksanannya pun umat muslim harus bertakbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan rakaat kedua takbir sebanyak lima kali.
Niat salat Iduladha dibacakan menjelang takbiratul ihram, melansir nu.or.id, berikut niat salat Iduladha dalam bahasa Arab:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًاإِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Ushallî sunnata-li ‘îdil adl-hâ rak‘ataini mustaqbilal qiblati (ma’mûman/imâman) lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Aku niat melaksanakan salat sunah Idul Adha dua rakaat, menghadap kiblat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta‘ala.”
Setelah niat, kemudian takbiratul ihram yang dilanjutkan membaca doa iftitah.
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allahu akbar kabiira walhamdulillahi katsiira wasubhaanallahi bukrataw waasila
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Setelah takbiratul ihram, kemudian membaca surat Al-Fatihah dan dianjurkan untuk membaca surat pendek, utamanya al-Ghasyiyah. Selanjutnya ruku, sujud, duduk di antara dua sujud, dan berdiri lagi seperti salat biasa.
Ketika rakaat kedua, kemudian takbir sebanyak lima kali dan berlanjut ruku, sujud, dan seterusnya hingga salam.