Kemarin, Sabtu (04/09/2021), Indonesia mendapat kabar yang membanggakan dari Paralimpiade Tokyo 2020. Berlokasi di Musashino Forest Arena, Ganda putri Indonesia, Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah, telah sukses menyabet medali emas dengan mengalahkan ganda Tiongkok, Cheng Haifeng/Ma Huihui, dalam duel ketat dua game langsung.
Mereka berhasil mencetak sejarah dengan perolehan medali emas pertama Indonesia di Paralympic Games dalam 41 tahun, sekaligus peraih medali emas bulutangkis pertama untuk Indonesia di Paralimpiade.
Partisipasi dalam Paralimpiade kali ini pun berada pada titik tertinggi sepanjang masa. Di Olimpiade Tokyo yang dimulai pada 24 Agustus setelah berakhirnya Olimpiade ini, lebih dari 4.500 atlet dari 163 negara ambil bagian. Hal ini menandai jumlah atlet terbesar yang ikut serta dalam acara internasional tersebut.
Lalu bagaimana asal mula kompetisi bagi atlet difabel ini dimulai? Berikut sejarahnya.
