Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
PAGELARAN SABANG MERAUKE 2025-PREMIERE-01-HAFIYYAN FAZA-6260.jpg
Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Intinya sih...

  • Pagelaran Sabang Merauke: Hikayat Nusantara mengangkat cerita rakyat dari Sabang sampai Merauke, dengan durasi lebih dari tiga jam yang tidak membosankan.

  • Lebih dari 1500 seniman terlibat dalam pertunjukkan ini, termasuk 350 penari, 60 musisi orkestra, dan puluhan penyanyi. Aksesoris berhias emas asli dan ornamen autentik menegaskan kualitas panggung kelas dunia.

  • Penampilan Yura Yunita yang selalu all out dengan menggunakan sling yang membuatnya terbang melintasi venue Indonesia Arena serta bernyanyi dari atas instalasi naga yang berjalan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Salah satu pertunjukan tahunan yang selalu saya tunggu adalah Pagelaran Sabang Merauke. Walau baru pertama kali menonton di tahun lalu, rasanya saya tak sabar dan selalu menunggu pagelaran lainnya di tahun berikutnya. Seperti tahun ini, saat undangan Pagelaran Sabang Merauke masuk ke surel, tanpa berpikir panjang saya langsung reservasi dan mengosongkan jadwal di tanggal tersebut. Bagaimana tidak, pertunjukkan indah tersebutlah menjadi salah satu alasan mengapa saya bangga menjadi orang Indonesia.

Mengangkat cerita rakyat dari Sabang sampai Merauke

Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Jika tahun lalu Pagelaran Sabang Merauke mengangkat judul ‘Pahlawan Nusantara’, tahun ini tentu mengangkat tema yang berbeda, tapi tetap sangat Indonesia. ‘Hikayat Nusantara’ menjadi tema besar tahun ini dan mengingatkan kembali akan kisah-kisah rakyat Nusantara yang dulu pernah saya baca saat masih duduk di sekolah dasar.

Masih dipandu oleh Bagong (Indra Bekti) dan Petruk (Risang Janur Wendo), mereka berdua seolah mengajak penonton untuk mengingat kembali bagaimana ‘Hikayat Nusantara’ yang mungkin saat ini agak sedikit terlupakan. Penonton diajak menyusuri kisah dari ujung barat Aceh, hingga Timur Papua. Semua ditampilkan dengan begitu megah dan durasi lebih dari tiga jam sama sekali tidak terasa membosankan.

Dihiasi dengan tarian dan lagu daerah yang menyegarkan kembali ingatan penonton

Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Dibuka dengan Hikayat Yuyu Kang Kang, cerita rakyat lain yang dibawa dalam Pagelaran Sabang Merauke ada 'Kisah Si Tumang' dari cerita rakyat 'Sangkuriang', 'Hikayat Calon Arang', 'Mahadewi' dan 'Malin Kundang'. Kisah ini terasa begitu megah berkat iringan orkestra dari Jakarta Concert Orchestra dengan Avip Priatna sebagai conductor-nya.

Bukan hanya itu, nuansa panggung makin terasa sinematik berkat paduan suara yang menawan dari Batavia Madrigal Singers dan The Resonanz Children’s Choir. Harmonisasi suara mereka berpadu sempurna dengan instrumen tradisional yang turut menghidupkan karakter dan membangkitkan emosi penonton.

Lebih dari 1500 seniman terlibat membuat pertunjukan ini terasa begitu kolosal

Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Pagelaran Sabang Merauke terasa begitu kolosal karena ribuan orang terlibat di dalamnya. Berdasarkan rilis yang diterima POPBELA, sebanyak lebih dari 1500 seniman terlibat dalam pertunjukkan ini. Jumlah tersebut terbagi atas 350 penari, 60 musisi orkestra, dan puluhan penyanyi. Bahkan, ratusan penata kostum juga dikerahkan untuk menghadirkan kostum yang megah, indah, dan mampu menghidupkan kisah tersebut.

Seluruh panggung hidup berkat lebih dari 800 kostum penari dan 40 tampilan khusus penyanyi, karya Jember Fashion Carnaval, Pesona Gondanglegi, Priyo Oktaviano, Anggoro Kancil, serta 19 desainer ternama Indonesia. Aksesoris berhias emas asli dan ornamen autentik menegaskan kualitas panggung kelas dunia, sementara tata lampu dan visual yang belum pernah dilihat sebelumnya memperkuat setiap adegan, termasuk momen puncak naga Mahadewi.

Penampilan Yura Yunita yang selalu all out!

Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Satu lagi yang membuat pagelaran ini semakin semarak adalah penampilan Yura Yunita yang selalu all out. Dalam segmen Mahadewi, Yura Yunita bersama Padi Reborn membawakan kembali lagu "Mahadewi". Bukan sekadar menyanyi biasa, Yura menggunakan sling yang membuatnya terbang melintasi venue Indonesia Arena. Tak berhenti sampai di situ, kejutan lain muncul karena Yura juga bernyanyi dari atas instalasi naga yang berjalan membuat penampilannya semakin tak terlupakan.

Kurang lebih ada empat lagu yang dibawakan oleh Yura dalam pertunjukan yang digelar pada 22-24 Agustus 2025 lalu tersebut. Dimulai dari "Injit-Injit Semut"-Jambi, "Mahadewi", "Syukur", dan lagu "Inspirasi Diri" sebagai penutup. 

Bukan hanya soal penampilan menyanyinya, kostum yang digunakan Yura juga begitu menarik perhatian. Dimulai saat ia mengenakan baju daerah khas Jambi, baju kebaya hijau bak Ratu Pantai Selatan, serta kostum yang lebih modern sebagai penutupnya.

Bukan hanya tarian dan musik daerah, penampilan seni lainnya membuat Pagelaran Sabang Merauke terasa lebih kaya

Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Semakin megah dan kaya, Pagelaran Sabang Merauke juga dimeriahkan dengan hadirnya atraksi barongsai dari Kong Ha Hong yang muncul saat panggung membawakan lagu "Gending Sriwijaya". Lalu, ada pula penampilan marching band dari Politeknik Imigrasi yang turut memeriahkan lagu "Sajojo".

Penampilan panggung kelas dunia

Dok. Pagelaran Sabang Merauke

Seluruh panggung hidup berkat lebih dari 800 kostum penari dan 40 tampilan khusus penyanyi, karya Jember Fashion Carnaval, Pesona Gondanglegi, Priyo Oktaviano, Anggoro Kancil, serta 19 desainer ternama Indonesia. Aksesoris berhias emas asli dan ornamen autentik menegaskan kualitas panggung kelas dunia, sementara tata lampu dan visual yang belum pernah dilihat sebelumnya memperkuat setiap adegan, termasuk momen puncak naga Mahadewi.

Editorial Team