Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
[Ki - Ka] Maghfiro Ridho - Ben Soebiakto - Ray Janson - Abigail Limuria - Meda Kawu.jpg
Dok. ideafest

Intinya sih...

  • Meda Kawu mendirikan Nyanyi Bareng Jakarta sebagai ruang pulih dan bertemu di tengah kesibukan kota besar.

  • Ide sederhana bernyanyi bersama menjadi jembatan untuk saling mengenal lebih dekat dan merasa terhubung satu sama lain.

  • Nyanyi Bareng Jakarta bukan sekadar acara, tetapi ruang pulih bersama tempat orang-orang merasa dilihat, didengar, dan diterima.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah ritme hidup kota besar yang serba cepat, menemukan ruang untuk merasa terhubung satu sama lain bukan hal yang mudah. Namun, siapa sangka bahwa sebuah ide sederhana bernyanyi bersama dapat menjadi jembatan bagi banyak orang untuk saling mengenal lebih dekat?

Inilah yang dilakukan Meda Kawu, salah satu penggerak Nyanyi Bareng Jakarta, sebuah komunitas yang sejak awal 2025 berkembang menjadi gerakan kolektif yang menghangatkan banyak hati di Ibu Kota.

Lahir dari kerinduan akan koneksi sejati

Dok. ideafest

Meda menjelaskan bahwa gerakan ini muncul di saat banyak orang merasa terasing meski hidup berdampingan di kota yang sama. Menurutnya, bernyanyi bersama bukan hanya aktivitas hiburan, tapi bahasa emosional yang menyatukan.

"Intinya adalah sebuah koneksi. Koneksi antara satu dengan yang lainnya, di mana di Jakarta ini makin lama makin susah untuk get the real connection dengan orang," ungkap Meda Kawu.

Ketika pertama kali digagas, Nyanyi Bareng Jakarta hanya ingin menjadi wadah kecil yang hangat. Namun respon masyarakat ternyata jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Bahkan, Meda tak menyangka jika komunitas ini dapat bertumbuh dengan cepat dalam waktu yang relatif singkat.

Berawal dari ide sederhana yang dikerjakan dengan serius

Meda percaya bahwa banyak hal besar dimulai dari langkah yang terlihat kecil. Yang terpenting adalah keberanian untuk memulai, meski hasil akhirnya belum terbayang jelas.

"Kuncinya adalah, jangan meremehkan ide simpel. Tapi ide simpel yang di-take seriously. Ketika ide simpel itu dibawa sampai mentok, itu bisa jadi sesuatu yang luar biasa," cerita Meda.

Ia menyebut bahwa ide yang tulus dan dikerjakan dengan sepenuh hati akan menemukan jalannya sendiri menuju orang-orang yang membutuhkannya. Jadi, jika suatu saat kamu terpikirkan satu ide sederhana, jangan dianggap remeh. Siapa tahu, ide tersebut adalah jalan untuk sesuatu yang besar nantinya di depan sana.

Ketika bernyanyi menjadi ruang pulih dan ruang bertemu

Salah satu hal yang paling menyentuh bagi Meda adalah cerita dari para peserta yang menemukan kembali rasa "memiliki tempat" melalui komunitas ini.

"Banyak yang bilang, ‘Aku datang sendiri tapi pulang punya banyak teman.’ Bahkan ada yang datang sama ibunya, dan lagu-lagu itu membawa mereka lebih dekat," kenangnya.

Kini, Nyanyi Bareng Jakarta bukan sekadar acara. Ia adalah ruang pulih bersama, tempat orang-orang merasa dilihat, didengar, dan diterima.

Meda Kawu mengingatkan bahwa gerakan kolektif lahir dari keberanian kecil yang dilakukan bersama. Dan kadang, hal paling sederhana, seperti bernyanyi, adalah yang paling manusiawi untuk menyatukan kita.

Editorial Team