Di Indonesia, Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi salah satu momen keagamaan yang paling hangat dirayakan. Masjid-masjid ramai dengan pengajian, lantunan selawat menggema, dan berbagai tradisi lokal menambah kemeriahan.
Mulai dari pembagian makanan, arak-arakan, hingga festival rakyat, semuanya menandai rasa cinta umat kepada Rasulullah. Peringatan ini umumnya jatuh pada 12 Rabiul Awal, tanggal yang diyakini banyak ulama sebagai hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Namun, sebagian di antaranya berpendapat kelahiran beliau jatuh pada 8 atau 9 Rabiul Awal.
Namun, suasana ini rupanya tidak selalu sama di negara-negara Arab. Di beberapa tempat, Maulid Nabi diperingati secara meriah bahkan dijadikan hari libur nasional, lengkap dengan tradisi budaya dan kuliner khas.
Sementara di sisi lain, ada pula negara yang sama sekali tidak mengakuinya sebagai perayaan keagamaan. Bahkan, di Arab Saudi, tempat Nabi Muhammad SAW dilahirkan, Maulid Nabi tidak dijadikan hari istimewa secara resmi, lho! Lantas, mengapa demikian?
