Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Salinan dari BEFORE_20251029_000620_0000.png
Instagram.com / afgan_

Intinya sih...

  • Lagu "Kacamata" Afgan menjadi viral di TikTok

  • Afgan kembali ke akar musik pop Indonesia dengan album 'Retrospektif' berisi sepuluh lagu

  • "Kacamata" bukan hanya berbicara soal cinta, tetapi juga tentang identitas dan pengorbanan diri

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

“Ku lepas kacamata, apa kau lebih suka?” — potongan lirik ini sedang ramai menggema di TikTok, menjadi sound viral yang digunakan di ribuan video bertema cinta dan patah hati. Lagu “Kacamata” dari Afgan bukan hanya sekadar tren, tetapi juga menandai babak baru sekaligus comeback penting bagi sang penyanyi setelah beberapa tahun bereksperimen dengan musik berbahasa Inggris.

Dirilis pada 10 Oktober 2025, lagu ini menjadi gerbang pembuka menuju album ketujuh Afgan bertajuk Retrospektif, yang dijadwalkan rilis penuh pada November mendatang. Di balik nada pop yang ringan dan lirik yang mudah diingat, “Kacamata” menyimpan kisah reflektif tentang cinta, pengorbanan, dan pencarian jati diri. Mari kita telusuri lebih dalam perjalanan di balik lagu yang kini kembali menegaskan identitas musikal Afgan ini, Bela!

Kembali ke akar musik pop Indonesia

Instagram.com / afgan_

Setelah sempat fokus pada rilisan internasional seperti album Wallflower (2021) yang berbahasa Inggris, Afgan kini kembali ke akar musik yang membesarkan namanya — pop Indonesia. Dalam wawancaranya dengan media, ia mengungkap bahwa Retrospektif adalah bentuk perjalanan pulang ke rumah, sebuah perayaan atas 15 tahun kariernya di industri musik.

Afgan menggandeng Petra Sihombing sebagai produser utama, Iqbal Siregar sebagai pencipta melodi, dan Kamga Mohammed sebagai pengarah vokal. Kolaborasi ini melahirkan warna pop modern yang segar, namun tetap mempertahankan ciri khas Afgan: vokal lembut, nuansa melankolis, dan sentuhan romantis yang relatable.

Makna dan simbolisme di balik “Kacamata”

Instagram.com / afgan_

Lagu “Kacamata” tidak hanya berbicara soal cinta, tetapi juga tentang identitas dan pengorbanan diri. Lirik “ku lepas kacamata, apa kau lebih suka?” menjadi simbol bagaimana seseorang rela mengubah dirinya demi diterima atau dicintai orang lain. Kacamata di sini bukan sekadar aksesori, melainkan metafora tentang cara pandang dan jati diri.

Tokoh dalam lagu ini berusaha menyesuaikan diri, bahkan mengorbankan keaslian dirinya, hanya untuk mendapatkan cinta yang ternyata berujung kecewa. Afgan menyampaikan pesan bahwa cinta sejati seharusnya tidak membuat seseorang kehilangan siapa dirinya sebenarnya. Pesan ini terasa universal dan mudah dirasakan siapa pun yang pernah berusaha “terlalu keras” demi cinta.

Proses kreatif dan produksi lagu

Instagram.com / afgan_

Dalam proses kreatifnya, Afgan dan tim ingin menciptakan lagu yang nostalgic namun tetap relevan dengan tren musik masa kini. Aransemen “Kacamata” menampilkan nuansa pop mid-tempo dengan sentuhan synth lembut dan ritme ringan yang mengingatkan pada era awal karier Afgan di akhir 2000-an.

Video musiknya, yang menampilkan Yuki Kato sebagai lawan main, memperkuat cerita lagu lewat narasi visual yang lucu tapi sedikit “toxic”. Cerita hubungan yang tampak manis di permukaan ternyata menyimpan konflik batin — sebuah gambaran realistis dari hubungan modern yang sering terlihat “sempurna” di media sosial.

Viral di TikTok dan sambutan hangat penggemar

Instagram.com / afgan_

Sejak dirilis, “Kacamata” cepat mencuri perhatian di berbagai platform digital. Potongan chorus-nya yang berbunyi “Ku lepas kacamata, apa kau lebih suka?” menjadi sound viral di TikTok, digunakan dalam ribuan video yang menggambarkan kisah cinta tidak berbalas, perubahan diri, hingga momen self-realization.

Afgan sendiri mengaku tak menyangka lagu ini akan secepat itu diterima publik. Ia melihat fenomena viral ini sebagai tanda bahwa pendengar merindukan kehangatan musik pop khas Indonesia — sesuatu yang ingin ia hidupkan kembali lewat Retrospektif.

Menuju perilisan album 'Retrospektif'

Instagram.com / afgan_

“Kacamata” hanyalah awal. Afgan menyebut bahwa album Retrospektif akan berisi sepuluh lagu berbahasa Indonesia yang menggambarkan evolusinya sebagai musisi dan manusia. Ia juga berencana untuk lebih aktif sebagai produser dan sedang menyiapkan label independen untuk mendukung karya musisi muda.

Melalui lagu ini, Afgan seolah mengingatkan pendengarnya bahwa perubahan adalah bagian dari perjalanan, tetapi kita tidak boleh lupa siapa diri kita sebenarnya. Dan lewat “Kacamata”, ia menatap masa depan musik Indonesia — kali ini tanpa benar-benar melepas kacamata yang telah menemaninya sejak awal karier. Kalau ingin menyanyikan lagu "Kacamata", bisa menyimak liriknya berikut ini, Bela!

Lirik lagu "Kacamata" - Afgan

Lirik lagu "Kacamata" - Afgan

[Verse 1]

Kau yang tiba, datang tanpa kuminta

Tiba-tiba hilang satu cinta

Terlalu lama, demam kupikirkannya

Di mana letak salahnya?

[Pre-Chorus]

Kau pikirkan apa ku masih sendiri?

[Chorus]

Kulepas kacamata

Apa kau lebih suka?

Ku yang tak mau kalah

Tapi untukmu ku mengalah

Kutelan sajalah

Itukan yang kau mau

Memang aku yang salah

Suka cari masalah

Salahku setengahnya

Berharap pada manusia

Kecewa akhirnya

Kita tak jodoh ta-tapi kita bertemu

[Verse 2]

Ku mengerti lebih dari dia yang kau anggap berarti

Tak kau lihat ku di sini, oh

[Pre-Chorus]

Bila ku sudah jatuh cinta

Mana peduli akibatnya

Cinta, waktu dan tenaga

Kuberi semua-muanya

Hingga kau alasan kupilih sendiri

[Chorus]

Kulepas kacamata

Apa kau lebih suka?

Ku yang tak mau kalah

Tapi untukmu ku mengalah

Kutelan sajalah

Itukan yang kau mau

Memang aku yang salah

Suka cari masalah

Salahku setengahnya

Berharap pada manusia

Kecewa akhirnya

Kita tak jodoh ta-tapi kita bertemu

[Post-Chorus]

Kita tak jodoh ta-tapi kita

Kita tak jodoh ta-tapi kita

Kita tak jodoh ta-tapi kita bertemu

[Chorus]

Kulepas kacamata

Apa kau lebih suka?

Ku yang kalah

Tapi untukmu ku mengalah

Kutelan sajalah

Itukan yang kau mau

Memang aku yang salah

Suka cari masalah

Salahku setengahnya

Berharap pada manusia

Kecewa akhirnya

Kita tak jodoh ta-tapi kita bertemu

Editorial Team

EditorAyu Utami