Lintas Resonan mustahil terwujud tanpa antusiasme para musisi yang terlibat. Mereka berani menjajal hal baru di luar musik yang mereka lakukan selama ini. Alih-alih menganggapnya sebagai kesulitan, mereka justru menjadikan kesempatan ini sebagai ajang eksplorasi yang menyenangkan.
“Sebagai musisi, saya bisa merasakan nikmatnya hidup ketika berhasil membuat sesuatu yang baru dari hasil kolaborasi melalui proses yang panjang, eksplorasi musiknya dalam resonan yang sama hingga menjadi suatu karya yang menggetarkan dan kita bisa sama-sama celebrate itu. Kami juga ingin para penikmat musik bisa ikut merayakan ini bersama kami dan kita akan seru-seruan di Lintas Resonan,” kata Awan Garnida, pemain bass Sore.
Cholil Mahmud dari Efek Rumah Kaca pun punya pendapat serupa. Grupnya beberapa kali sudah berkolaborasi dengan Barasuara di Jakarta. Ketika kesempatan bekerja sama tersebut datang kembali, ia tertantang untuk menghadirkan sesuatu yang baru dengan kultur audiens yang baru pula.
“Dari komposisi yang akan kita bawakan dalam kolaborasi pasti menjadi sesuatu yang baru. Kami sangat merasakan banyak manfaat dari kolaborasi, yang paling utama bisa dapat amunisi tambahan untuk membuat karya selanjutnya. Semoga para penikmat musik yang hadir di Lintas Resonan dapat merasakan euforia dari kolaborasi kami,” ujarnya.