Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Pameran seni Lanskap di Antara Dua Latar - Prabu Perdana
Popbela.com/Zikra Mulia Irawati

Intinya sih...

  • Prabu Perdana menggelar pameran Lanskap di Antara Dua Latar di Vice & Virtue Gallery Jakarta.

  • Lukisan-lukisan dalam pameran ini memperlihatkan tumpang tindih antara pemandangan kota dan alam, dengan dominasi elemen tumbuh-tumbuhan.

  • Pameran ini didukung oleh UOB Indonesia sebagai wujud komitmen mereka dalam mendukung seniman Indonesia dan memperkaya ekosistem seni rupa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seniman asal Bandung, Prabu Perdana, meneguhkan identitas artistiknya melalui sebuah pameran yang bertajuk Lanskap di Antara Dua Latar. Berlokasi di Vice & Virtue Gallery Jakarta, pameran ini bisa dikunjungi pada 13 September hingga 13 Oktober 2025.

Penyabet penghargaan UOB Painting of the Year 2020 ini menunjukkan konsistensinya dalam menggarap lanskap sebagai tema utama. Prabu Perdana memperlihatkan bagaimana objek visual ini tak hanya panorama semata, tetapi juga ruang refleksi yang memadukan realitas dan imajinasi.

"Baginya, lanskap adalah sebuah objek sekaligus perkara, yang memberikan pesona serta inspirasi yang tak habis-habisnya. Sebagai sebuah objek, lanskap selalu berhasil memuaskan perasaan Prabu akan rupa—hasrat estetiknya. Sementara sebagai suatu perkara, lanskap tak hentinya menggugah pikiran serta emosinya—hasrat lirisnya," tulis Danuh Tyas, kurator Lanskap di Antara Dua Latar, dalam teks kuratorialnya.

Dok. Istimewa

Seperti judul pamerannya, Lanskap di Antara Dua Latar memperlihatkan pemandangan kota dan alam yang tumpang-tindih. Elemen tumbuh-tumbuhan mendominasi, menjadi sebuah latar depan yang menimpa lanskap perkotaan atau konstruksi bangunan di latar belakang.

"Dominannya tetumbuhan dalam komposisi lukisan, boleh jadi adalah representasi bagaimana imaji akan alam seringkali membayang-bayang dalam benak kita, alam 'mendominasi' angan kita—sebagai warga kota," sambung Danuh Tyas.

Dok. Istimewa

Lanskap di Antara Dua Latar merupakan sebuah koleksi yang bermain dengan bentuk kanvas dan warna. Untuk elemen perkotaan, Prabu Perdana memilih menampilkannya dengan warna sebagaimana aslinya. Namun, warna-warni dalam elemen alam yang ia goreskan begitu memanjakan mata. Sejenak, terasa kesan surealis di tengah potret-potret realis tersebut.

"Sebenarnya referensi warnanya itu dari desain pop culture tahun 60-an. Kebetulan saya suka musik, (jadi referensinya juga dari) cover album band akhir 60-an era psychedelic. Berhubung style saya memang realis, jadi saya kombinasiin aja," tutur Prabu Perdana soal inspirasi warna.

Dok. Istimewa

Dalam pameran ini, UOB Indonesia mendukung perjalanan karir Prabu Perdana sekaligus memperluas akses masyarakat untuk mengapresiasi karya seni rupa Indonesia. Langkah ini juga menjadi wujud konsistensi UOB Indonesia dalam mendorong lahirnya generasi seniman baru.

Sebagai institusi keuangan, UOB Indonesia tidak hanya berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga berkomitmen dalam membangun perkembangan sosial melalui bidang seni, pendidikan, dan anak-anak. Sejak 2011, kami konsisten mendukung lebih dari 750 seniman Indonesia, termasuk enam peraih penghargaan UOB Southeast Asian Painting of the Year. Dukungan terhadap pameran Prabu Perdana menegaskan komitmen UOB Indonesia dalam memperkaya ekosistem seni rupa, dan menginspirasi seniman muda untuk terus berkarya,” kata Maya Rizano, Head of Strategic Communications and Brand UOB Indonesia.

Dok. Istimewa

Lanskap di Antara Dua Latar menjadi pernyataan artistik tentang posisi manusia di tengah modernitas yang serba cepat. Lewat komposisi yang tegas, Prabu Perdana mengajak audiens menimbang kembali relasi antara kota dan alam, serta mengingatkan bahwa di balik keterikatan kita pada kehidupan urban, selalu ada kebutuhan mendasar untuk kembali menemukan keseimbangan dengan lingkungan yang alami.

Masih ada waktu hingga 13 Oktober jika kamu ingin menyaksikan pameran Lanskap di Antara Dua Latar secara langsung. Jangan lupa mampir, ya, Bela!

Editorial Team

EditorAyu Utami