Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
POPBELA.com/Mila Fitri Chairunisa
POPBELA.com/Mila Fitri Chairunisa

Intinya sih...

  • LaLaLa Fest 2025 tetap berlangsung meriah di tengah batalnya dua konser besar lainnya

  • Suasana meriah hari kedua LaLaLa Fest 2025 dengan penampilan emosional dari Hannah Bahng, Alina Baraz, dan Mew

  • LANY sukses menutup hari kedua LaLaLa Fest 2025 dengan penampilan spektakuler dan memberikan fan service maksimal

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah keriuhan situasi politik dan ekonomi Indonesia, musik tetap menjadi ruang aman bagi banyak orang. Beberapa minggu terakhir, publik disuguhi berbagai kabar yang tidak masuk akal seperti isu tunjangan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, gaji guru honorer yang masih jadi perdebatan, hingga polemik royalti musik. Belum lagi rasa getir para promotor konser yang harus menghadapi ketidakpastian izin acara hingga tingkat pembelian tiket.

Buktinya, dua konser besar tahun ini—Joyland Festival 2025 dan konser HONNE—terpaksa dibatalkan. Namun, di sela kekecewaan itu, ada satu festival yang penuh tekad berlangsung: LaLaLa Festival 2025.

Digelar di JIEXPO Convention Centre and Theatre pada 22–24 Agustus, festival tahunan ini kembali menghadirkan line-up internasional dan lokal yang berhasil menyulut semangat penonton—seakan berkata bahwa musik selalu menemukan jalannya.

Suasana meriah hari kedua LaLaLa Fest 2025

POPBELA.com/Mila Fitri Chairunisa

Kalau di hari pertama vibes sudah hangat, hari kedua benar-benar jadi titik emosional. Di antara sorotan lampu panggung, rasanya musik menjadi pelarian, bahkan jadi pengingat bahwa euforia sederhana bisa memberi energi baru.

Saat saya memasuki area media put Karma Stage, suara merdu Hannah Bahng langsung menyapa. Penyanyi berusia 21 tahun itu membawakan lagu-lagu hits miliknya seperti “what never lived”, “perfect blues”, hingga “Oleander” sukses membuat penonton larut dalam atmosfer penuh perasaan. Momen paling magis lainnya terjadi ketika ia membawakan “WILDFLOWER” milik Billie Eilish sambil bermain piano. 

POPBELA.com/Mila Fitri Chairunisa

Tak lama, saya berpindah ke LaLaLa Stage. Di sana giliran Alina Baraz yang mengambil alih panggung. Lagu-lagu seperti “To Me”, “Alone With You”, “Fantasy”, hingga “Floating” terdengar semakin indah yang berpadu dengan suara lantang penonton. 

Mew: penampilan terakhir yang penuh haru

idntimes.com/Elizabeth Chiquita

Menjelang malam, giliran Mew, band rock asal Denmark, yang mengambil alih LaLaLa Stage. Begitu Jonas Bjerre dan personel lainnya naik ke panggung, sorakan penonton langsung menggema. Energi yang mereka hadirkan begitu kuat, menciptakan gelombang nostalgia untuk penonton lintas generasi.

Mew membawakan lagu-lagu ikonik seperti “Saviours of Jazz Ballet”, “Chinaberry Tree”, dan “Rows”. Suasana venue penuh dengan nyanyian, teriakan, dan rasa haru, apalagi setelah mengetahui bahwa ini adalah panggung terakhir Mew di Indonesia.

Sebagai penonton, saya merasa sangat beruntung bisa menyaksikan momen ini secara langsung. Ada semacam rasa hangat bercampur sedih ketika menyadari bahwa sebuah era musik bersama Mew akan segera berakhir.

LANY kembali lagi

POPBELA.com/Mila Fitri Chairunisa

Hari kedua LaLaLa Fest 2025 ditutup dengan spektakuler oleh LANY. Dari awal naik ke panggung, Paul Klein langsung memberi fan service maksimal—menyapa, menaiki barikade, hingga mendekat langsung ke barisan penonton.

Sebagai fans LANY sejak 2018, jujur saya tak bisa menahan air mata saat lagu demi lagu dibawakan seperti “you!”, “dancing in the kitchen”, “Super Far”, "It Even Rains In LA", hingga “Cause You Have To”. 

Kejutan terbesar adalah ketika LANY membawakan single terbaru mereka Know You Naked—untuk pertama kalinya di Indonesia. Dan bukan hanya sekali, tapi dua kali berturut-turut! Kerumuman penonton pun semakin ramai, semua kamera mengarah ke panggung.

Dinamika industri musik di tengah keriuhan ekonomi Indonesia

idntimes.com

Kabar manis dari LaLaLa Fest 2025 terasa kontras dengan berita pahit yang sebelumnya menghantam industri musik Indonesia.

Kabar kurang menyenangkan datang bagi kamu penggemar HONNE, duo elektronik asal London. Konser yang seharusnya digelar di Bandung pada Rabu, 6 Agustus 2025, resmi dibatalkan dengan alasan keamanan panggung dan izin acara.

Ironisnya, ini bukan kali pertama. Sebelumnya, rencana konser HONNE di Medan pada 31 Juli 2025 juga terpaksa gagal dengan alasan serupa.

Tak berhenti di situ, publik musik Tanah Air juga harus menelan kenyataan lain yakni pembatalan Joyland Festival 2025. Melalui pengumuman resmi, Plainsong Live selaku promotor menegaskan bahwa tahun ini tidak akan ada Joyland Festival.

Setelah melalui banyak pertimbangan, kami membuat keputusan berat bahwa tahun ini tidak akan ada Joyland Festival seperti yang sudah direncanakan. Ini bukan keputusan mudah. Joyland sangat berarti bagi tim kami, komunitas kami, dan semua orang yang telah mewujudkan hingga seperti sekarang ini. Namun, untuk tahun 2025, kami memilih mundur demi tetap setia pada jati diri dan untuk menghormati jenis pengalaman yang harusnya diberikan,” tulis pernyataan resmi Plainsong Live.

Dua kabar pembatalan ini semakin menegaskan betapa rapuhnya industri musik Indonesia saat berhadapan dengan kondisi ekonomi yang menurun dan regulasi perizinan yang tak pasti. 

Di saat banyak orang masih bergulat dengan isu harga kebutuhan pokok, gaji guru honorer, royalti musik, hingga sorotan publik pada tunjangan DPR, apakah musik masih menjadi ruang rehat kamu juga, Bela?

Editorial Team

EditorAyu Utami