Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
IMG-20251002-WA0000.jpg
Dok. The Conversation

Intinya sih...

  • Gempa kembali mengguncang beberapa wilayah, mengingatkan kita untuk selalu siap secara fisik dan spiritual.

  • Para ulama menyarankan memperbanyak istighfar, dzikir, memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah saat gempa terjadi.

  • Doa-doa seperti doa Nabi Nuh AS, doa untuk mendoakan korban yang terkena musibah, serta doa memohon perlindungan dari berbagai arah dan bencana sangat penting dalam situasi gempa.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Belakangan ini gempa berkekuatan besar kembali mengguncang beberapa wilayah, seperti gempa magnitudo 6,5 di perairan Sumenep dan gempa magnitudo 6,9 di Filipina—menjadi pengingat bahwa bencana alam bisa datang tanpa diduga. Situasi ini mengundang kekhawatiran sekaligus mengingatkan kita untuk selalu siap secara fisik dan spiritual.

Di tengah kecemasan, sebagai muslim kita dianjurkan untuk menguatkan iman melalui doa dan permohonan kepada Allah SWT agar diberikan perlindungan dan ketenangan. Kalau ingin mengetahui informasi lengkap bacaan doa saat terjadi gempa bumi, mari simak dalam artikel berikut ini, Bela!

Sikap dan anjuran ketika terjadi gempa

Dok. ABC News

Sebelum kita masuk ke bacaan doa, penting diketahui bahwa para ulama menyarankan beberapa hal berikut saat gempa terjadi:

  • Memperbanyak istighfar (memohon ampun) dan zikir (pengingat kepada Allah) sebagai bentuk merendahkan diri dan menyadari keterbatasan manusia.

  • Memohon pertolongan dan perlindungan kepada Allah dengan segala doa yang diketahui atau diingat, tanpa memaksakan suatu doa khusus bila belum pernah diajarkan secara shahih.

  • Bila memungkinkan, melakukan shalat (sendiri atau berjamaah) dan memperbanyak amal baik seperti sedekah, sebagai bentuk penghambaan dan memohon rahmat.

Dengan sikap spiritual ini kita mempersiapkan diri secara batin agar tidak terguncang secara jiwa ketika alam berguncang.

Doa dari Hadis riwayat An-Nasa’i (memohon kebaikan & perlindungan)

Dok. pexels / rdne

Lafaz Arab:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ

Latin:

Allahumma innî asaluka khairahâ wa khaira mā fīhā wa khaira mā ursilat bihī, wa a’ûdzu bika min syarrihâ wa syarri mā fīhā wa syarri mā ursilat bihī

Arti:

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan dari kejadian ini, dan kebaikan apa pun yang ada di dalamnya, dan kebaikan apa pun yang Engkau turunkan dengannya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya, dari keburukan yang ada di dalamnya, dan dari keburukan apa pun yang Engkau turunkan dengannya.”

Doa ini menyeimbangkan permohonan untuk aspek baik dan perlindungan dari aspek buruk. Ia sering dikaitkan dengan peristiwa bencana alam sebagai doa umum memohon keselamatan.

Doa untuk mendoakan korban yang terkena musibah

Dok. pexels-yasirgurbuz

Lafaz Arab:

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

Latin:

Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn Allāhumma ajirhum fī muṣībatihim wa akhlif lahum khayran minh

Arti:

“Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami kembali. Ya Allah, beri mereka pahala atas musibah mereka dan gantikanlah bagi mereka yang lebih baik darinya.”

Doa ini mengandung unsur penghiburan dan permohonan agar korban mendapat ganjaran dan penggantian yang lebih baik dari Allah. Bacaan ini juga sering digunakan dalam konteks musibah umum termasuk gempa.

Doa Nabi Nuh AS (Q.S. Hud ayat 47)

Dok. pexels / timma

Lafaz Arab:

رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Latin:

Rabbi innī a’ûdzubika an as’alaka mā laysa lī bihi ‘ilm, wa illā tghfir lī wa tarhamnī akun minal khāsirī

Arti:

“Ya Rabbku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu agar aku tidak meminta sesuatu yang aku tidak memiliki ilmu tentang itu; dan jika Engkau tidak mengampuniku dan menyayangi aku, maka aku termasuk orang-orang yang merugi.”

Doa ini menunjukkan sikap rendah diri dan menyadari keterbatasan pengetahuan manusia di hadapan Allah, terutama ketika menghadapi musibah yang besar dan rumit.

Doa Nabi Musa AS ketika kaumnya tertimpa gempa (Q.S. Al-A’raf 155-156)

Dok. pexels / timma

Lafaz Arab (ayat 155–156):

رَبِّ لَوْ شِئْتَ أَهْلَكْتَهُم مِّن قَبْلُ وَإِيَّايَ ۗ أَتُهْلِكُنَا بِمَا فَعَلَ السُّفَهَاءُ مِنَّا ۚ إِنْ هِيَ إِلَّا فِتْنَتُكَ ۖ تُضِلُّ بِهَا مَنْ تَشَاءُ وَتَهْدِي بِهَا مَنْ تَشَاءُ ۗ أَنْتَ وَلِيُّنَا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۗ وَأَنْتَ خَيْرُ الْغَافِرِينَوَاكْتُبْ لَنَا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وּفِي الْآخِرَةِ إِنَّا هُدْنَا إِلَيْكَ

Latin:

Rabbi lau syi’ta ahlaktahum min qablu wa iyyāy(a), atuhlikunā bimā fa’alaṣ-fusahā’u minnā; in hiya illā fitnatuk(a), tuḍillu bihā man tasyā’u wa tahdī bihā man tasyā’u; anta waliyyunā fagfir lanā warḥamnā wa anta khairul ghāfirīn Waktub lanā fī hādhid-dunyā ḥasanatan wa fī al-ākhirati innā hudnā ilaika

Arti:

“Ya Tuhanku, seandainya Engkau hendak (memusnahkan) mereka dan aku dahulu, apakah Engkau membinasakan kami karena perbuatan orang-orang bodoh di antara kami? Sebenarnya ini hanyalah cobaan-Mu. Engkau sesatkan dengan itu siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau beri petunjuk siapa yang Engkau kehendaki. Engkaulah Penolong kami. Maka ampunilah kami dan kasihanilah kami, Engkaulah Maha Pengampun. Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat; sesungguhnya kami kepada-Mu telah kembali.”

Doa ini menampilkan permohonan yang luas: ampunan, rahmat, petunjuk dan kebaikan dunia akhirat sekaligus.

Doa Yunus ketika dalam penderitaan (QS. Al-Anbiya ayat 87)

Dok. Pexels / khats cassim

Lafaz Arab:

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Latin:

Lā ilāha illā anta, subḥānaka, innī kuntu minaz-ẓālimīn

Arti:

“Tiada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim (terhadap diri sendiri).”

Meskipun asalnya doa Yunus saat diperangkapikan oleh ikan besar, doa ini sangat populer dalam doa musibah karena menegaskan pengakuan dosa dan harapan akan rahmat Allah. (IDN Times Jateng)

Doa memohon perlindungan dari berbagai arah dan bencana

Dok. Pexels / khats cassim

Selain doa-doa di atas, terdapat doa yang menyebutkan perlindungan dari segala arah dan dari musibah yang tidak nampak:

Lafaz Arab:

اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي، وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

Latin:

Allahumma iḥfaẓnī min bayni yadayya wa min khalfī wa ‘an yamīnī wa ‘an shimālī wa min fawqī, wa a’ūdzu bi‘aẓhāmatika an ughtāla min taḥtī

Arti:

“Ya Allah, lindungilah aku dari depanku, dari belakangku, dari sebelah kanan, dari sebelah kiri, dan dari atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu agar tidak diserang dari bawahku (misalnya gempa).”

Saat gempa, berdoalah dengan niat tulus dan hati khusyu’, gunakan doa atau dzikir yang dikuasai sambil tetap mengutamakan keselamatan. Setelah gempa reda, lanjutkan dengan doa syukur, doa untuk korban, dan introspeksi diri. Tidak ada doa khusus yang wajib, namun bacaan apa pun yang baik dapat dipanjatkan sesuai konteks musibah, agar semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Editorial Team

EditorAyu Utami