Seperti judulnya, film pendek ini memang terinspirasi dari lagu milik Sal Priadi, "Kita Usahakan Rumah Itu". Namun, dari sisi cerita, film tersebut mengangkat dari kisah sang sutradara, Yandy Laurens. Dalam konferensi pers yang digelar pada 9 Juni 2025, Yandy Laurens berbagi kisah bahwa apa yang dirasakan Amel adalah benar-benar apa yang ia alami saat berkunjung ke kampung halamannya di Makassar. Bahkan, ruko yang menjadi lokasi syuting dari film pendek ini, adalah tempat tinggalnya saat masih kecil dulu.
"Sebenarnya ruko tempatku tinggal itu beda dua ruko dari lokasi syutingnya. Tadinya mau pakai ruko yang dulunya memang rumahku. Tapi, nggak dapat izin dari pemiliknya. Beruntungnya, tailor ini mau kasih izin untuk dipakai syuting. Fun fact, tailor ini juga sudah ada sejak aku umur 10 tahun," cerita Yandy.
Soal jalan cerita, Yandy memang mengalami apa yang Amel rasakan. Setiap pulang ke Makassar dan melewati jalan depan ruko tersebut, ia selalu memandang ruko itu sampai kepalanya menoleh.
"Aku nggak tahu kenapa, tapi setiap lewat situ selalu aku liatin sampai kepalaku nengok gitu. Kayak ada memori tersendiri yang nggak pernah hilang dari ingatan aja," lanjutnya.