Instagram.com/YusraMardini
Setelah menempuh perjalanan yang cukup berisiko dari rumah menuju pelabuhan, Yusra dan Sarah akhirnya dapat menumpang kapal motor menuju Turki. Mereka tidak sendirian, ada 16 pengungsi lain yang juga memiliki tujuan yang sama.
Perjalanan Yusra dan Sarah menuju Turki tidak mulus begitu saja. Baru berjalan sekitar 15 menit, kapal motor yang berkapasitas 7 penumpang tapi diisi 20 orang itu mengalami mati mesin karena kelebihan muatan.
Yusra, Sarah dan dua penumpang lainnya pun berinisiatif untuk turun dari kapal itu dengan alasan untuk mengurangi beban kapal. Saat di air, mereka pun mengikatkan tali dari kapal ke badan mereka. Karena mesin tak kunjung menyala, mereka akhirnya berenang sambil menarik perahu sampai ke daratan terdekat.
Dengan keahlian berenang yang dimiliki Yusra dan Sarah, bisa saja mereka meninggalkan pengungsi lainnya di tengah laut. Melansir dari Vogue.com, Yusra tak ingin meninggalkannya karena mereka bisa saja tidak selamat.
“Itu adalah bagian tersulit bagiku karena harus merasakan perihnya air asin. Tapi, apa yang akan aku lakukan setelah itu? Membiarkan semua orang tenggelam? Kami akhirnya memutuskan menarik dan berenang untuk hidup mereka," jelas Yusra.
Setelah menempuh perjalanan laut yang berat, terutama untuk Yusra dan Sarah yang harus berenang sambil menarik perahu selama 3,5 jam, mereka akhirnya tiba di Pantai Lesbos, Yunani.
Dari Yunani, Yusra bersama pengungsi lainnya memutuskan untuk berjalan kaki sampai ke Jerman. Tentu hal ini sangat berat, karena mereka tak memiliki cukup uang dan makanan. Bahkan Yusra sengaja meninggalkan sepatunya yang basah di Pantai Lesbos.